Sukses

Geger, Bangkai-Bangkai Sapi Berceceran di Pesisir Pantai Balikpapan

Warga yang bermukim di sekitar pesisir Balikpapan digegerkan dengan temuan sejumlah bangkai sapi. Ternak-ternak tersebut ditemukan mengapung dan ada yang terdampar di tepi pantai.

Liputan6.com, Balikpapan - Warga yang bermukim di sekitar pesisir Balikpapan digegerkan dengan temuan sejumlah bangkai sapi. Ternak-ternak tersebut ditemukan mengapung dan ada yang terdampar di tepi pantai.

Temuan pertama terjadi di area pantai Klandasan, Balikpapan Kota, tepatnya di belakang kantor Kecamatan, pada Minggu (25/6/2023) malam. Di lokasi kejadian, warga mendapati bangkai seekor sapi terdampar di bibir pantai.

Warga mengira ternak tersebut berasal dari tengah laut hingga terbawa arus ke tepi pantai.

"Tiba-tiba sudah terdampar dan mati di sini. Ini sudah dikubur sapinya tadi pagi sama petugas dan orang Kecamatan," terang warga setempat, Koko, Senin (26/6/2023).

Selang beberapa jam kemudian, warga sekitar RT 25, Kelurahan Damai Bahagia, Balikpapan Selatan kembali menemukan dua ekor sapi mengambang di permukaan laut. Tak seberapa lama, sapi-sapi tersebut terdampar di pantai dalam kondisi mati pada Senin (26/6/2023) siang.

Warga menduga ternak-ternak tersebut mati karena terserang penyakit. Atas fenomena tersebut, warga bersama relawan berinisiatif mengevakuasi bangkai ke darat untuk dikuburkan.

"Ada dua ekor sapi ditemukan mati di laut belakang Bandara Lama. Sudah dievakuasi ke pinggir," ujar Daud, warga sekitar.

 

2 dari 2 halaman

Bangkai Sampai Langsung Dikubur di Sekitar Pantai

Untuk mencegah bau busuk serta menghindari penyakit yang ditimbulkan dari bangkai Sapi tersebut, petugas gabungan dari pemerintah kota Balikpapan dan Polri bergotong royong menggalikan lubang di pantai tak jauh dari tempat terdamparnya bangkai Sapi tersebut, kemudian menguburkannya.

Sementara itu, Kantor Karantina Pertanian Balikpapan rupanya tengah menaruh perhatian terhadap fenomena tersebut. Meski demikian hingga saat ini pihak terkait belum bisa mengambil kesimpulan hingga proses pengecekan terhadap bangkai ternak tersebut rampung dilakukan.

"Kita harus periksa dulu, apakah dia mati karena penyakit atau di dalam perjalanan memang sudah mati terus dibuang," kata Dokter Hewan Kantor Karantina Pertanian Balikpapan drh Linda saat dikonfirmasi.

Linda tak menampik apabila aktivitas pengiriman sapi kurban menuju kota Balikpapan dalam beberapa waktu terakhir meningkat drastis seiring dengan momen mendekati Hari Raya Idul Adha.

"Kami masih rapat dulu, saya enggak bisa memberikan jawaban pasti, karena mesti dicek dulu," dia memungkasi.

 

Â