Sukses

Munajat Haji dari Madura untuk Jemaah Indonesia yang Wukuf di Arafah

Munajat haji ini mendoakan agar jemaah haji dimudahkan selama melaksanakan wukuf di Arafah.

Liputan6.com, Bangkalan - Wukuf di Arafah sering disebut sebagai inti dari rangkaian ibadah haji. Banyaknya larangan selama wukuf menjadikan kegiatan yang berpusat di Padang Arafah ini sebagai ibadah yang terberat. Lebih-lebih, wukuf tahun ini disebut akan menjadi waktu terlama yaitu 15 jam yang terjadi hanya sekali dalam 33 tahun.

Karena beratnya pelaksanaan wukuf itu, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, menggelar kegiatan 'Munajat Haji' yang khusus mendoakan agar para jemaah haji Indonesia, khususnya asal Kabupaten Bangkalan diberi kemudahan dan kelancaran selama menunaikan rukun Islam ke lima itu.

Acara yang digelar sederhana di musala Kemenag Bangkalan ini mengundang Organisasi Kepemudaan Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) dan PCNU setempat sebagai pengisi acara.

"Beberapa jam lagi, sekitar jam 16.00 waktu Indonesia, jemaah di Tanah Suci akan melaksanakan wukuf. Kita doakan, semua jemaah haji, khususnya asal Bangkalan, diberi kemudahan selama wukuf karena wukuf ini wajib," kata Kasubag Tata Usaha Kemenag Bangkalan, Wafir.

2 dari 2 halaman

Dilaksanakan Serentak

Kegiatan Munajat Haji ini diisi dengan pembacaan bersama Surat Yasin yang dipimpin oleh Ketua PC GP Ansor Bangkalan, Lora Zainal Arifin Zubair, dilanjut dengan Pembacaan istigasah dan ditutup dengan doa oleh Ketua PCNU Bangkalan, KH Makki Nasir.

Menurut Wafir, acara munajat haji merupakan instruksi langsung dari Kementerian Agama di Jakarta menggandeng organisasi kepemudaan Gerakan Pemuda Ansor.

"Karena ini instruksi pusat, maka kegiatan ini dilaksanakan serempak di seluruh Indonesia," ujar dia.

Adapun waktu pelaksanaan wukuf di Arafah adalah tanggal 9 Zulhijah atau sehari sebelum hari raya kurban. Selama wukuf berlaku sejumlah larangan di antaranya dilarang memotong rambut, memotong kuku, hingga larangan bertengkar dan berkata kasar.