Sukses

Jarang yang Tahu, Ini Lirik Asli Lagu Selamat Hari Lebaran Karya Ismail Marzuki

Lagu "Selamat Hari Lebaran" karya Ismail Marzuki ternyata mempunyai bait lirik yang tidak hanya berupa ucapan, tetapi juga sindiran.

Liputan6.com, Bandung - Tidak banyak yang mengetahui lagu legendaris "Selamat Hari Lebaran" karya Ismail Marzuki ternyata tidak hanya bermakna mengenai indahnya hari Lebaran saja. Namun ternyata menyimpan sindiran mengenai korupsi.

Sebuah video yang sebenarnya diunggah beberapa warganet tiap tahun jelang Lebaran kerap menampilkan versi panjang lagu tersebut. Lagu ini tentunya dikenal sebagai lagu penuh keceriaan yang diputar pada saat Hari Raya Idul Fitri.

Termasuk baru-baru ini di mana warganet membahas lirik asli atau versi panjang Selamat Hari Lebaran yang mengandung sindiran lain. Termasuk sindiran mengenai korupsi hingga masalah judi.

Ismail Marzuki menulis, esensi Lebaran tak sekadar menyelesaikan ibadah puasa sebulan lamanya. PR lain, yakni membereskan zakat fitrah dan membersihkan hati dari dendam.

Lirik lagu ini juga menyelamati pemimpin dan mendoakan rakyat makmur dalam refrein: Minal aidin wal faizin, maafkan lahir dan batin. Selamat para pemimpin, rakyatnya makmur terjamin…

2 dari 3 halaman

Profil Ismail Marzuki

Ismail Marzuki merupakan salah seorang pahlawan nasional. Namanya ditetapkan sebagai pahlawan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bertepatan dengan Hari Pahlawan 10 November 2004 di Istana Negara.

Ismail menikah dengan Eulis Zuraida. Ia mengenal Ismail pertama kali ketika lagunya berjudul "O Sarinah" menjadi hits di radio.

Sang musisi meninggal pada 25 Mei 1958, Kampung Bali, Jakarta Pusat. Namanya kemudian diabadikan sebagai pusat kesenian yang berlokasi di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Taman Ismail Marzuki atau TIM.

Karya-karyanya tetap lestari. Sebut saja lagu-lagu berjudul 'Panon Hideung', 'Aryati', 'Gugur Bunga', 'Melati di Tapal Batas', 'Halo, Halo Bandung', 'Indonesia Pusaka', adalah sederetan lagu yang dikenal luar.

Ismail Marzuki lahir di Kampung Kwitang, Jakarta Pusat, 11 Mei 1914. Di lingkungan keluarga maupun kerabat, ia sering dipanggil dengan sebutan Mail atau Maing.

Ayahnya Ismail Marzuki, Marzuki Saelan, sosok yang cukup disegani di kawasan Kwitang saat itu. Ia juga aktif di kelompok musik di tempat tinggalnya.

3 dari 3 halaman

Lirik Lagu Hari Lebaran

Setelah berpuasa satu bulan lamanya

Berzakat fitrah menurut perintah agama

Kini kita beridul fitri berbahagia

Mari kita berlebaran bersuka gembira

 

Berjabat tangan sambil bermaaf-maafan

Hilang dendam habis marah di hari lebaran

 

Minal aidin wal faizin

Maafkan lahir dan batin

Selamat para pemimpin

Rakyatnya makmur terjamin

 

Dari segala penjuru mengalir ke kota

Rakyat desa berpakaian baru serba indah

Setahun sekali naik trem listrik perey

Hilir mudik jalan kaki pincang sampai sore

Akibatnya tengteng selop sepatu terompe

Kakinya pada lecet babak belur berabe

 

Maafkan lahir dan batin

lang tahun hidup prihatin

Cari wang jangan bingungin

lan Syawal kita ngawinin

 

Cara orang kota berlebaran lain lagi

Kesempatan ini dipakai buat berjudi

Sehari semalam main ceki mabuk brandi

Pulang sempoyongan kalah main pukul istri

Akibatnya sang ketupat melayang ke mate

Si penjudi mateng biru dirangsang si istri

 

Maafkan lahir dan batin

lang taon hidup prihatin

Kondangan boleh kurangin

Korupsi jangan kerjain