Sukses

Keberagaman dalam Indonesia UFO Festival 2023 yang Hadir di Yogyakarta Sepanjang Juli

Indonesia UFO Festival ini merupakan proyek kolaborasi antara tiga lembaga nirlaba, yakni Indonesia Space Science Society (ISSS), Indonesia UFO Network (IUN), dan HONF Foundation.

Liputan6.com, Yogyakarta - Indonesia UFO Festival 2023 kembali digelar di Yogyakarta. Selama satu bulan penuh, mulai 2 sampai 30 Juli 2023, pengunjung bisa mengikuti 17 ragam acara yang diadakan di tujuh tempat berbeda.

Indonesia UFO Festival 2023 merupakan proyek kolaborasi antara tiga lembaga nirlaba, yakni Indonesia Space Science Society (ISSS), Indonesia UFO Network (IUN), dan HONF Foundation. Lebih dari 200 partisipan akan mengisi festival yang meliputi ranah astronomi, sains antariksa, SETI, UAP, ET, dan space art ini.

“Salah satu yang menarik dari festival ini adalah seluruh peserta berasal dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote,” ujar Direktur ISSS Venzha Christ, Jumat (30/6/2023).

Tercatat akademisi lebih dari 30 universitas dipastikan datang ke Yogyakarta untuk mengikuti beragam macam proyek dan acara. Berbagai komunitas dan institusi nirlaba juga turut terlibat dalam penyelenggaraan festival kali ini, seperti Arcolabs dari Jakarta, Wayang Merdeka, Ruang Anak dari Yogyakarta, serta Boredoom dari Bandung.

Tidak hanya dari ranah pendidikan, berbagai komunitas lintas disiplin juga akan berpartisipasi dan datang dari berbagai kota serta provinsi di Indonesia. Mereka mengikuti 17 acara yang akan digelar sepanjang Juli 2023, antara lain Pameran “Wayang Alien”, Workshop “Space Farming”, Pameran “Space Art”, UFO Camp, Space Sound, Indonesia UFO Day, Peresmian lokasi “Kampung Alien”, Deklarasi Riset dan Proyek “Space Food” pertama di Indonesia, sampai kepada penyelenggaraan “International SETI Conference” #05 2023. SETI adalah kependekan dari “Search for Extra-Terrestrial Intelligence”.

Kegiatan riset dan berbagai workshop tentang “Space Farming” dan “Space Food” ini merupakan turunan dari proyek VMARS (v.u.f.o.c Mars Analogue Research Station) yang bernama V-SFM dan V-SF. Deklarasi ini akan mempresentasikan tentang tim inti untuk penelitian dan pengembangan “Space Food” yang akan menjadi yang pertama di Indonesia. 

Pameran “Space Art”, yang merupakan kerja kolaborasi antara Arcolabs, Korea Foundation, dan ISSS (Indonesia Space Science Society) akan menampilkan karya dari seniman-seniman Korea dan Indonesia, antara lain Heri Dono, Unhappy Circuit, Lee Kangwook, Kim Bosul, Garasi Performance Institute, dan XXLab. Pameran ini juga menampilkan karya berbasis teknologi dari delapan Group Inovator Muda dari Mars Mission Project.

Sementara untuk “International SETI Conference” #05 2023, ISSS mengundang pembicara dari berbagai negara dan juga Indonesia, antara lain, Gunalan Nadarajan dari University of Michigan, Amerika, Jongeun Lim dari Korea, Wataru Okamoto dari Mars Society Jepang, dan Eva Ursprung dari Austria. Dari Indonesia antara lain Gunawan Admiranto dari LAPAN/BRIN, Gregorius Budi Subanar, dan Erianto Rachman.

Kedua kegiatan di atas akan diselenggarakan di IFI-LIP, (Lembaga Indonesia Prancis), Jalan Sagan no. 3 Yogyakarta. Untuk info lengkap tentang jadwal dan tempat, bisa diakses pada laman www.vufoc.space.