Liputan6.com, Jakarta - Ada yang menarik dengan jersey baru Arema FC untuk musim kompetisi 2023/2024. Pada bagian belakang jersey home itu, ada tulisan kecil yang ditulis menggunakan aksara Jawa.Â
General Manager bisnis Arema FC Muhammad Yusrinal Fitriandi mengatakan, tulisan kecil tersebut adalah angka 135, menggunakan aksara Jawa berwarna merah, sebagai tanda mengenang korban Tragedi Kanjuruhan.Â
"Kami hanya beri di jersey biru karena waktu tragedi kami pakai jersey home," katanya.Â
Advertisement
Yusrinal juga mengatakan, penambahan detail tulisan 135 ini untuk membawa spirit para korban ke dalam ruh para pemain Singo Edan, julukan Arema FC.Â
"Kami harus berjuang untuk para pendukung kami dan jersey ini cukup mewakili keinginan yang kuat untuk meraih hasil yang terbaik," ungkapnya lagi.Â
Dari foto jersey Arema FC yang beredar, warganet mengkritisi tulisan tersebut yang dianggapnya salah. Jika dilihat dari tulisan angka dalam aksara Jawa, maka yang tertulis di jersey Arema FC adalah angka 945 atau 145.Â
Terlepas dari benar atau tidaknya penulisan aksara Jawa tersebut, warganet lainnya justru tak mau kehilangan fokus untuk menuntut keadilan bagi 135 nyawa yang melayang dalam Tragedi Kanjuruhan.Â
"Aksara jawane salah, itu aksara angka 145 apa 945," komentar seorang warganet.
"Korbannya tidak butuh di kenang. Keluarga korban butuh Keadilan," tulis warganet lainnya.
Komika Arie Kriting melalui akun Twitternya juga ikut mengomentari tulisan aksara Jawa di jersey Arema FC yang baru itu.
"Keat! Ngapain membawa spirit dari 135 korban untuk pemain di lapangan. Yang utama itu membawa keadilan buat 135 korban yang sampai sekarang belum terlihat sama sekali. Tragedi kok dipakai bisnis. Isiinnn," tulis @Arie_Kriting.
Â
Potensi Bisnis Arema FC
Sebelumnya, Manajemen Arema FC mengangkat manajer bisnis baru yang memiliki pengalaman internasional, Munif Bagaskara Wakid, untuk membangkitkan dan mengembangkan potensi bisnis klub berjuluk Singo Edan tersebut.
General Manager Arema FC Muhammad Yusrinal Fitriandi, di Kota Malang, Jawa Timur, Rabu mengatakan Munif Bagaskara Wakid memiliki pengalaman di bidang kerja sama dan pengembangan sponsor di beberapa platform sepak bola internasional.
"Dalam sepak bola, sektor bisnis adalah sektor yang krusial, jadi Arema FC merekrut sosok potensial yang memiliki konsentrasi di bidang itu (bisnis)," kata Yusrinal.
Yusrinal menjelaskan, manajemen Arema FC menaruh harapan besar kepada sosok manajer bisnis tersebut untuk mengembangkan potensi klub. Diharapkan, pengembangan sektor bisnis tersebut akan memberikan dampak besar bagi klub dan pendukung Arema FC.
"Kami sudah melakukan diskusi, mengarah pada konsep yang siap untuk dieksekusi. Intinya pada pengembangan bisnis yang memberikan dampak besar baik bagi klub dan suporter," katanya.
Sementara itu, Munif Bagaskara menyatakan bergabung dengan manajemen Arema FC merupakan salah satu kesempatan besar yang harus dimanfaatkan dengan baik untuk mengoptimalkan potensi yang dimiliki klub yang lahir pada 1987 itu.
"Saya rasa ini adalah sebuah kesempatan besar, tentu hal yang tidak mudah, namun ada potensi besar yang bisa dikembangkan oleh Arema FC," katanya.
Munif menjelaskan pengembangan sektor bisnis dalam klub sepak bola tidak sebatas pada kerja sama sponsorship dengan pihak lain, melainkan juga bagaimana klub bisa mengembangkan usaha untuk mendapatkan keuntungan.
Berdasarkan dari pengalamannya di salah satu media sepak bola terbesar asal Jerman, Munif menilai ada potensi yang bisa diadaptasi untuk memajukan Arema FC.
Ia menilai, semua yang akan dilakukan untuk mengembangkan potensi bisnis Arema FC tersebut memang tidak bisa dilakukan secara instan. Perlu waktu dan dukungan dari semua pihak, khususnya para pendukung Arema FC yang kerap disapa Aremania tersebut.
"Pengembangan bisnis di sepak bola ini lebih kompleks. Semua saling berkaitan, dari sektor tim, image klub, dan lain sebagainya. Tidak ada yang instan, namun tidak ada yang tidak mungkin jika kita berjalan bersama dan saling mendukung," katanya.
Advertisement