Sukses

Pandemi Covid-19 Berlalu, Gakeslab Dorong Penggunaan Produk Alkes Dalam Negeri

90 persen alat kesehatan yang digunakan di tanah air selama pandemi Covid-19 adalah produk luar negeri.

Liputan6.com, Jakarta Organisasi perusahaan alat-alat kesehatan dan laboratorium (Gakeslab) berkomitmen membangun rantai pasokan alat kesehatan dalam negeri. Hal ini dilakukan bermaksud mendukung kemandirian alkes di Indonesia 

Bahkan, Gakeslab mengklaim produksi alat kesehatan atau alkes dalam negeri meningkat setelah adanya pandemi COVID-19, melanda tanah air. 

"Sebelum COVID-19, barang impor itu dulu, bisa saya katakan 90 persen. Tetapi adanya COVID-19 ini, naik hingga 30 persen," kata ketua Gakeslab Indonesia, Drs. H. Sugihadi kepada wartawan di Makassar, Rabu (6/7). 

Pengusaha alkes tanah air terus berinovasi dengan memproduksi alat kesehatan, kata Sugihadi, atas dorongan pemerintah untuk penggunaan produksi dalam negeri. 

"Ini berkat pemerintah juga. Harapan kami harus naik setiap tahun," ungkapnya.

2 dari 3 halaman

Pentingnya Distributor Daerah

Dalam membangun rantai pasokan alkes dalam negeri, keterlibatan distributor yang ada di daerah sangat penting. 

"Padahal, Indonesia sebagai negara besar yang terdiri dari sekitar 17.000 pulau serta dipisahkan oleh perairan, akan sangat mengandalkan peranan distributor daerah untuk memeratakan penyebaran barang dan jasa secara cepat dan efisien," jelasnya. 

Ia mengatakan, dari kacamata pemerintah daerah, sentralisasi rantai pasok merupakan tindakan yang kontraproduktif terhadap program pemerintah melakukan pemerataan pendapatan dan harga alkes. Karena produsen alkes dimungkinkan akan memilih melayani rumah sakit yang masih dapat dijangkau. 

“Di sisi lain, pembangunan rantai pasok melalui distributor alkes dalam negeri akan menghidupkan ekonomi daerah. Ini juga akan memberikan penghasilan berupa pajak ke Pemda. Pasti akan mempercepat pembangunan ekonomi daerah secara nyata," tegasnya.

3 dari 3 halaman

Kerjasama dengan Pemda

Sugihadi meminta anggota Gakeslab untuk terus bekerjasama dengan pemerintah. Ini dikatakannya saat menghadiri pengukuhan pengurus Gakeslab Pengda Sulsel di Hotel Claro, Jalan Ap Pettarani, Kota Makassar. 

"Fungsi Gakeslab, bisa memberikan arahan atau dukungan kepada pemerintah untuk penggunanaan produksi alat kesehatan dalam negeri," ucapnya. 

"Target kami, semua anggota minimal harus membuat atau menyalurkan alat kesehatan dalam negeri," sambungnya. 

Untuk diketahui, saat ini Gakeslab memiliki hampir 1.300 Perusahaan di Indonesia. Dan perusahaan ini bergerak dalam Bidang Industri Alat-Alkes dan laboratorium yang melaksanakan Retail, Jasa Konsultan Kesehatan, Teknologi Informasi Kesehatan, kegiatan produksi, export/import, distribusi, keagenan, pelayanan dan perbaikan, dan di dalamnya termasuk lebih dari 100 produsen alat kesehatan. 

Sementara itu, untuk perusahaan di Sulsel yang tergabung dalam Gakeslab mencapai 60 perusahaan.