Liputan6.com, Pati - Konflik antar-perguruan pencak silat di sejumlah daerah di Jawa Timur dan Jawa Tengah, benar benar disikapi serius oleh Pemkab Pati. Tak ingin insiden serupa merembet di daerahnya, Pj Bupati Pati Henggar Budi Anggoro, pun menyerukan 11 perguruan pencak silat untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).
Tak hanya itu, Ketua Pengurus Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kabupaten Pati, Tris Irawan juga ikut buka suara. Ia sangat menyayangkan dan prihatin atas konflik yang melibatkan beberapa perguruan pencak silat di sejumlah daerah.
“Apapun alasan dan latar belakangnya, peristiwa di luar Kabupaten Pati itu seharusnya tidak terjadi jika masing masing perguruan bisa menahan diri. Selain itu lebih mengutamakan persaudaraan antar sesama, ketimbang kepentingan kelompok,” ujar Tris, panggilannya saat dihubungi tim Liputan6.com, Senin (17/7/2023).
Advertisement
Tris juga mengajak pembina, pelatih dan para pesilat untuk mengedepankan persaudaraan, kejujuran, kearifan dan sikap rendah hati. Bahkan untuk mengantisipasi konflik yang terjadi, IPSI Pati mengajak 11 perguruan pencak silat di Pati untuk berikrar damai.
“Kami di Pati beberapa bulan lalu mengundang 11 perguruan pencak silat berikrar damai untuk menciptakan suasana kondusif. Kami menghimbau kepada semua saudara saudara semua perguruan di Indonesia, untuk kembali ke khittah bahwa bersaudara itu jauh lebih bermartabat daripada berseteru,” paparnya.
Dalam ikrar damai yang tercetus di SMAN 3 Pati beberapa tersebut, diikuti 11 perguruan pencak silat yang terdata resmi di kepengurusan IPSI Kabupaten Pati. Diantaranya Persaudaran Setia Hati Teratai, Persinas Asad, Pagar Nusa, Cempaka Putih, Tapak Suci dan Perguruan Kembang Setaman.
Baca Juga
Selanjutnya ada Perguruan Gubuk Remaja, Merpati Putih, Ikatan Keluarga Silat Putra Indonesia (IKSPI) Kera Sakti, Pagar Bum dan Perguruan Pencak Silat Rasa Tunggal.
Seperti diberitakan sebelumnya, konflik antar perguruan pencak silat yang meletus di Jawa Timur dan sejumlah daerah di Jawa Tengah, direspon cepat oleh Pemkab Pati. Kini pemkab setempat menyusun langkah antisipasi, agar keberadaan puluhan perguruan silat di Kabupaten Pati tidak memunculkan gesekan.
Tak hanya itu, Pemkab Pati menyerukan para perguruan pencak silat untuk terus membangun komunikasi yang baik. Sehingga diharapkan kondusifitas di kabupaten berjuluk Bumi Mina Tani tetap terjaga.
“Banyaknya keberadaan dan keberagaman padepokan pencak silat di Pati ini tentu sangat bagus. Sebab diharapkan bisa menyatu dan menjadi satu kekuatan sebagai kearifan local di Kabupaten Pati,” ujar Pj Bupati Pati Henggar Budi Anggoro di Pendopo Kabupaten Pati, Jumat (14/7/2023).
Arief Pramono