Sukses

Bus MPM Berpenumpang Belasan Orang Masuk Jurang di Sitinjau Lauik Padang

Bus Mutiara Putra Mulia (MPM) mengalami kecelakaan masuk jurang di kawasan Sitinjau Lauik Kota Padang.

 

Liputan6.com, Padang - Bus Mutiara Putra Mulia (MPM) mengalami kecelakaan masuk jurang di kawasan Sitinjau Lauik Kota Padang pada Minggu malam (16/7/2023). Kapolsek Lubuk Kilangan Kompol Lija Nesmon memastikan 13 penumpang bus dinyatakan selamat. 

"Seluruh penumpang sudah dievakuasi dan dibawa ke Rumah Sakit Semen Padang untuk mendapatkan perawatan dan seluruhnya hanya mengalami luka ringan," Lija Nesmon, Senin (17/7/2023).

Sebelumnya Bus MPM masuk ke dalam jurang pada Minggu (16/7/2023) pukul 21.00 WIB di Jalan Raya Padang Solok Sitinjau Lauik, Kelurahan Indarung, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang.

Ia mengatakan kejadian ini berawal ketika Bus MPM membawa 13 orang penumpang ini melaju dari arah Solok menuju Kota Padang dalam kecepatan tinggi.

"Informasi dari saksi, bus ini melaju dalam keadaan kencang tanpa terkendali," katanya.

Selanjutnya sopir bus berusaha mengendalikan laju bus, namun karena rem tidak berfungsi sehingga sopir berinisiatif membanting stir bus ke arah kanan mengakibatkan bus keluar jalan dan terjun ke dalam jurang dengan ketinggian 10 meter.

Hal ini membuat bus terbalik dengan kondisi roda bus ke atas akibat laju bus yang kencang.

Melihat hal tersebut, saksi berlari ke arah bus dan memberitahukan kepada saksi lain untuk menghubungi Polsek Lubuk Kilangan dan memberikan pertolongan kepada penumpang bus.

"Kita langsung lakukan evakuasi bersama tim gabungan dan meminta ambulans mengantar para korban ke rumah sakit," katanya. 

 

2 dari 2 halaman

Sopir Dimintai Keterangan

Lija Nesmon mengatakan, saat ini proses evakuasi terhadap barang-barang milik penumpang bus masih dilakukan. Pengaturan arus lalu lintas di sekitar lokasi dilakukan personel Polsek Lubuk Kilangan dibantu personel Satuan Lantas Polresta Padang.

Sementara sopir Bus MPM dengan nomor polisi BA 7044 QU itu ada dua orang, yakni Hendra Fianto (42) dan Sahril (45) sedang dimintai keterangan polisi.

Sementara 13 korban yang berada di bus terdiri atas tujuh lelaki dan lima perempuan dan ada balita serta anak-anak yang seluruhnya telah pulang dari rumah sakit.