Liputan6.com, Jakarta - Petenis asal Spanyol, Carlos Alcaraz berhasil menjegal lawan kuatnya, Novak Djokovic dalam final turnamen Wimbledon pada Minggu (16/7/2023) kemarin. Kemenangan petenis berusia 20 tahun itu sekaligus menjadi gelar grand slam kedua baginya.
Baca Juga
Novak Djokovic Dijuluki Monster oleh Warganet Setelah Ketahuan Makan Pisang dengan Kulitnya di Wimbledon 2023
Profil Carlos Alcaraz Juara Wimbledon 2023, Petenis 20 Tahun yang Berhasil Lumpuhkan Novak Djokovic
Pujian Carlos Alcaraz Usai Bekuk Djokovic dan Sabet Trofi Wimbledon: Anda Sangat Menginspirasi Saya
Advertisement
Nama Carlos Alcaraz menjadi kembali menjadi buah bibir sejak berhasil menjegal rekor kemenangan beruntun ke-34 milik Djokovic di Wimbledon. Sebelumnya, Alcaraz telah mencuri perhatian banyak orang setelah memenangkan gelar mayor pertamanya di AS Open 2022 lalu.
Carlos Alcaraz disebut-sebut sebagai petenis yang ahli di lapangan tanah liat, serangannya selalu ganas dan agresif. Siapa dan bagaimana sosok petenis muda yang satu ini?
Berikut adalah beberapa fakta menarik Carlos Alcaraz, bintang tenis baru yang mencuri perhatian.
Â
5 Fakta Menarik Carlos Alcaraz yang Berhasil Lumpuhkan Novak Djokovic
1. Â Jadi Peringkat Ke-6 Dunia di Usia 19 Tahun
Saat memenangkan memenangkan dua turnamen Masters 1000 pada tahun 2022 (Miami dan Madrid) dan berada di peringkat keenam dunia, Alcaraz berusia 19 tahun. Dia bahkan merayakan ulang tahunnya pada bulan Mei dengan mengalahkan Cameron Norrie di babak 16 besar Madrid Terbuka.
Alcaraz adalah satu-satunya pemain dalam sejarah yang mengalahkan Raja Tanah Liat Rafael Nadal, serta Djokovic di turnamen lapangan tanah liat yang sama.
2. Besar di Keluarga Petenis Spanyol
Carlos Alcaraz lahir di El Palmar (Murcia), sebuah desa kecil dengan sekitar 24.000 penduduk. Dia tumbuh dalam keluarga yang sangat menyukai tenis.
Kakeknya adalah anggota pertama klub tenis dan ayahnya, seorang semi-pro yang menjadi runner up di Kejuaraan Spanyol, yang juga menjalankan akademi tenis. Inilah yang kemudian membuat Alcaraz dan ketiga saudara laki-lakinya tidak punya banyak pilihan selain bermain tenis, apalagi mereka tumbuh di Spanyol dengan Nadal sebagai panutan, yang memenangkan Grand Slam pertamanya pada 2005 ketika Alcaraz baru berusia dua tahun.
Alcaraz memegang raket tenis pertamanya sejak berusia tiga tahun, dan dari sana semuanya dimulai.
3. Dilatih Mantan Pemain No. 1 Dunia
Kemampuan Alcaraz sebagai petenis ditempa oleh sang pelatih, Juan Carlos Ferrero, yang merupakan mantan pemain nomor 1 dunia. Ferrero juga telah dua kali memenangkan Perancis Terbuka pada tahun yang sama ketika muridnya lahir.
Ferrero telah melatih Alcaraz sejak musim panas 2018, dan membuatnya menjadi lebih dari sekedar anak muda. Karena Alcaraz kini benar-benar menjadi bintang muda.
4. Idolakan Rafa Nadal
Rafel Nadal menjadi satu-satunya pemain dalam sejarah yang memenangkan 21 Grand Slam ditakdirkan untuk menjadi panutan bagi Alcaraz. Apalagi dia tumbuh dengan menyaksikan semua kesuksesan Nadal.
Dalam sebuah wawancara, Alcaraz juga mengatakan bahwa dia ingin seperti Rafa karena permainannya lebih cocok di lapangan tanah liat.
5. Prestasi yang Sudah Diukir Carlos Alcaraz
- Menjadi profesional pada tahun 2018
- Peringkat dunia tertingginya adalah keenam di tahun 2022)
- Memenangkan dua ATP Masters 1000 di Miami dan Madrid. Keduanya dimenangkan pada tahun 2022, menjadikannya petenis termuda kedua yang memenangkan lebih dari satu Masters 1000, setelah Nadal pada tahun 2005.
- Memenangkan gelar ATP Tour pertamanya, Plava Laguna Croatia Open Umag, pada 2021. Menjadikannya sebagai pemenang ATP Tour termuda sejak Kei Nishikori (18) pada 2008.
- Memenangkan empat gelar ATP pada tahun 2022. Selain dua turnamen Masters 1000, Alcaraz meraih ATP 500 pertamanya di Rio de Janeiro, di mana dia dinobatkan sebagai pemenang ATP 500 termuda sejak tahun 2000.
- Memenangkan Conde Godó (Barcelona) di tahun 2022.
Advertisement