Liputan6.com, Sitaro - Ketua Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Karangetang Yudia P Tatipang mengatakan, gempa guguran Gunung Karangetang di Pulau Siau, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut, masih tinggi.
 "Pada periode pengamatan pukul 06.00 Wita hingga 12.00 Wita terekam sebanyak 29 kali gempa guguran," ungkap Yudia, Selasa (18/7/2023).
Pada periode pengamatan sebelumnya, pada pukul 00.00 Wita hingga 06.00 Wita, Pos PGA Karangetang merekam sebanyak 38 kali gempa guguran.
Advertisement
Yudia mengatakan, dengan kondisi ini maka warga berhati-hati dan tetap mematuhi radius bahaya yang telah direkomendasikan sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Potensi awan panas guguran masih potensial terjadi karena semakin banyak material vulkanik yang menumpuk di puncak atau badan gunung, dan sesekali bisa runtuh," ujarnya.
Bahaya berikutnya, adalah banjir material vulkanik dari sejumlah sungai atau kali yang berhulu dari puncak kawah Karangetang.
Dia mengungkapkan, pada periode pengamatan pukul 06.00 Wita hingga 12.00 Wita, guguran lava dari ujung leleran/terkadang dari puncak mengarah ke Kali Kahetang sejauh 1.750 meter.
Selanjutnya, ke Kali Batuawang dan Kali Batang sekitar 1.000 meter, ke Kali Timbelang lebih kurang 800 meter, dan ke Kali Beha Barat sekitar 1.500 meter.
"Aktivitas guguran lava ini terkadang menimbulkan kepulan asap putih kelabu tipis sampai sedang. Sementara asap kawah dua putih tipis bertekanan lemah dengan ketinggian sekitar 25 meter," ujarnya.
Baca Juga