Liputan6.com, Yogyakarta - Pameran space art pertama di Indonesia digelar di IFI LIP Yogyakarta mulai 14 sampai 23 Juli 2023. Perhelatan ini merupakan rangkaian acara Indonesia UFO Festival 2023 yang berlangsung selama Juli 2023.
Space art yang juga dikenal dengan sebutan astronomical art merupakan cabang seni yang masih sangat baru. Dalam pameran space art atau pameran seni dan sains antariksa, seniman bekerja dalam riset area spesifik berkaitan dengan sains antariksa (space science), dan tidak jarang pula kolaborasi dengan astronomer, ahli sains antariksa ataupun pakar yang membidangi sebuah eksplorasi luar angkasa.
Pameran bertajuk “Cosmos Chronology” ini merupakan kolaborasi Arcolabs, Korea Foundation, dan Indonesia Space Science Society (ISSS). Sederet karya tampil dari dari seniman-seniman Korea dan Indonesia, antara lain Heri Dono, Unhappy Circuit, Lee Kangwook, Kim Bosul, Garasi Performance Institute, dan XXLab. Pameran ini juga menampilkan karya berbasis teknologi dari 8 Group Inovator Muda dari Mars Mission Project.
Advertisement
Baca Juga
Menurut kurator Pameran Jeon Ok Jeong, perhelatan ini melampaui batasan tradisional dari seni dan sains, dan menciptakan gerakan budaya baru.
“Dengan melibatkan ekspresi artistik dan instalasi yang menggugah nalar, kami mengundang audiens untuk merenungkan misteri dan kemungkinan tak terbatas dari kosmos,” ujarnya.
Terinspirasi sepatah ungkapan populer dari astronom Carl Sagan, “kita tercipta dari partikel bintang,” pameran ‘Cosmos Chronology’ bertujuan untuk menegaskan kembali bahwa semesta ada dalam diri setiap orang dan merayakannya sebagai sumber inspirasi, penjelajahan keilmuan, dan kontemplasi filosofis.
Komunitas Lintas Disipilin
Seperti yang diketahui, Indonesia UFO Festival 2023 diadakan di 7 tempat berbeda, diikuti oleh lebih dari 200 partisipan, dan dikemas dalam 17 acara yang beragam. Festival ini meliputi ranah astronomi, sains antariksa, SETI, UAP, ET, dan Space Art.
Indonesia UFO Festival ini merupakan proyek kolaborasi antara tiga lembaga nirlaba, yakni Indonesia Space Science Society (ISSS), Indonesia UFO Network (IUN), dan HONF Foundation.
Direktur ISSS Venzha Christ menuturkan berbagai komunitas lintas disiplin juga berpartisipasi dan datang dari berbagai kota serta provinsi di Indonesia. Mereka mengikutiacara yang akan digelar sepanjang bulan Juli, antara lain Pameran “Wayang Alien”, Workshop “Space Farming”, Pameran “Space Art”, UFO Camp, Space Sound, Indonesia UFO Day, Peresmian lokasi “Kampung Alien”, Deklarasi Riset dan Proyek “Space Food” pertama di Indonesia, sampai kepada penyelenggaraan “International SETI Conference” #05 2023. SETI adalah kependekan dari “Search for Extra-Terrestrial Intelligence”.
Kegiatan riset dan berbagai workshop tentang “Space Farming” dan “Space Food” ini merupakan turunan dari Proyek VMARS (v.u.f.o.c Mars Analogue Research Station) yang bernama V-SFM dan V-SF. Deklarasi ini akan mempresentasikan tentang tim inti untuk penelitian dan pengembangan “Space Food” yang juga akan menjadi yang pertama di Indonesia.
Sedangkan untuk “International SETI Conference” #05 2023, ISSS mengundang pembicara dari berbagai negara dan juga Indonesia, antara lain, Gunalan Nadarajan dari University of Michigan, Amerika, Jongeun Lim dari Korea, Wataru Okamoto dari Mars Society Jepang, dan Eva Ursprung dari Austria. Sementara pembicara dari Indonesia antara lain Gunawan Admiranto dari LAPAN/BRIN, Gregorius Budi Subanar, dan Erianto Rachman.
Untuk info lengkap tentang jadwal dan tempat, bisa diakses pada laman www.vufoc.space
Advertisement