Liputan6.com, Jakarta Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Kamis (20/7/2023) menandatangani perjanjian kerja sama (MoU) dengan Grup RS Siloam melalui RS Siloam Kupang untuk menjadi RS Pendidikan Satelit sebagai program studi Kedokteran Urologi.
Penandatanganan ini merupakan salah satu bentuk perwujudan kerja sama antara sektor publik dengan swasta dalam bidang pendidikan medis di Indonesia. Hal ini juga sekaligus bentuk komitmen dan dukungan Grup RS Siloam dalam meningkatkan kompetensi pendidikan dokter spesialis di Indonesia.
“Setelah melalui proses visitasi dan observasi, FKUI-RSCM memutuskan untuk bekerja sama dengan RS Siloam Kupang dan RSUD Prof. DR. WZ. Johannes dimana FKUI akan mengirimkan mahasiswa dalam Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) ke salah satu rumah sakit tersebut, khususnya di bidang urologi," kata Dekan FKUI, Ari Fahrial Syam.
Advertisement
"Kerja sama ini dapat membantu RSCM dan FKUI dalam menambah kompetensi dan jumlah spesialis urologi di Indonesia. Dengan kerja sama ini pula, diharapkan PPDS urologi FKUI-RSCM dapat mendapat banyak pengalaman yang luar biasa dengan mempelajari berbagai kasus di Indonesia Timur yang mungkin tidak ditemukan di tempat lain. Selain itu, kerja sama dalam bentuk riset atau penelitian dapat dilakukan sebagai bentuk pengembangan ilmu dan pendidikan kedokteran.”
“Kami menyambut dengan hangat dan berterima kasih kepada FKUI dan RSCM yang telah memilih Grup RS Siloam untuk menjadi RS pendidikan satelit untuk kedokteran spesialisas urologi. Kerja sama ini merupakan bentuk perwujudan komitmen sektor publik dan swasta untuk Indonesia. Grup RS Siloam dan FKUI memiliki visi yang sama, yakni untuk memajukan pendidikan kedokteran di Indonesia," kata Managing Director Grup RS Siloam, Caroline Riady.
Menurut data dari Konsili Kedokteran Indonesia tahun 2022, jumlah persebaran dokter spesialis di Indonesia masih berpusat di pulau Jawa, dengan total lebih dari 32.000 orang atau sekitar 60% dari total populasi dokter spesialis di Indonesia.
Sementara itu, di wilayah Nusa Tenggara hanya memiliki kurang dari 700 dokter atau hanya sekitar 1% dari total populasi dokter di Indonesia. Hal ini juga menjadi fokus pemerintah untuk menyetarakan distribusi tenaga medis ke seluruh penjuru nusantara, terutama Indonesia bagian timur.
Baca Juga
Batu Ginjal
Menurut data Kementerian Kesehatan Indonesia tahun 2020, sebanyak 6 dari 1.000 penduduk atau sekitar 1.5 juta penduduk Indonesia menderita penyakit batu ginjal, di mana sekitar 500.000 di antaranya mengalami gagal ginjal akut. Sementara itu, jumlah dokter spesialis urologi hanya tercatat sebanyak 569 orang pada tahun 2022.
Seperti dilansir dari Badan Pusat Statistik tahun 2022, urologi adalah salah satu penyakit tertinggi di provinsi Nusa Tenggara Timur. Adapun, jenis kasus urologi di NTT yang sering ditemukan di antaranya, Infeksi Saluran Kemih (ISK), batu ginjal, hingga gagal ginjal akut. Berdasarkan Jurnal Kesehatan dan Kedokteran tahun 2022, jumlah penderita Infeksi Saluran Kemih di provinsi Nusa Tenggara Timur tercatat cukup tinggi, mencapai 100 kasus per 100.000 penduduk per tahunnya atau sekitar 180.000 kasus baru per tahun.
Grup RS Siloam, sebagai salah satu penyedia layanan kesehatan terbesar di Indonesia telah hadir untuk melayani masyarakat di wilayah Nusa Tenggara, terutama di Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur sejak tahun 2014. Saat ini, Grup RS Siloam memiliki 3 rumah sakit yang terletak masing-masing di kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, kota Kupang, dan Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.
RS Siloam Kupang telah memulai pelayanannya pada bulan Desember tahun 2014 untuk menjawab permintaan akan layanan kesehatan terjangkau yang berkualitas tinggi di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Dengan dukungan dari Grup RS Siloam, rumah sakit ini mampu untuk melayani berbagai kebutuhan pasien di kota Kupang dan sekitarnya termasuk kabupaten yang berada di Pulau Timor, juga dari pulau lain di NTT seperti Pulau Flores, Rote, Sumba, Alor, serta dari provinsi lain seperti Maluku dan Sulawesi.
Advertisement