Sukses

Kisah Galih, Anak Pekerja Harian yang Lolos Seleksi Bintara Polri 2023

Cita-cita Galih Halba Devano Nugroho (20) untuk menjadi polisi makin dekat dengan kenyataan, setelah dinyatakan lulus pada pengumuman seleksi penerimaan Bintara Polri gelombang kedua tahun 2023

Liputan6.com, Pemalang - Cita-cita Galih Halba Devano Nugroho (20) untuk menjadi polisi makin dekat dengan kenyataan, setelah dinyatakan lulus pada pengumuman seleksi penerimaan Bintara Polri gelombang kedua tahun 2023.

Sabtu, 22 Juli 2023, Galih diberangkatkan dari Polres Pemalang untuk menempuh pendidikan di SPN Polda Jateng.

Usai tamat di SMA Negeri 1 Ulujami tahun 2021, Galih Halba Devano Nugroho mengatakan, dia tetap fokus menggapai cita-citanya menjadi polisi, meskipun sempat dua kali gagal pada seleksi sebelumnya.

"Setelah tiga tahun perjuangan, alhamdulillah saya merasa senang, karena cita-cita dari kecil semenjak duduk di bangku SD, akhirnya tercapai," kata dia.

Dengan kegigihannya untuk menggapai cita-cita sebagai abdi negara menjadi seorang anggota polisi, Galih berjanji akan berusaha untuk belajar dari kegagalan sebelumnya, serta meminta doa restu dari kedua orangtuanya dan berdoa kepada Tuhan YME.

"Saya ingin mematahkan pendapat orang-orang bahwa masuk polisi harus bayar sekian ratus juta, saya membuktikan masuk polisi ini bersih transparan dan akuntabel," tandasnya, di Pemalang.

Setelah dinyatakan lulus seleksi penerimaan Bintara Polri, Galih mengaku berhasil untuk membuktikan, bahwa dirinya dapat masuk polisi dengan gratis.

"Ternyata yang diisukan masuk polisi harus bayar sekian ratus juta itu bohong dan tidak benar," ucap dia.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 2 halaman

Latar Belakang Keluarga

Berasal dari Desa Wonokromo Kecamatan Comal Kabupaten Pemalang, Galih Halba Devano Nugroho adalah putra kedua dari pasangan Karyani (55) dan Siti Qomariyah (47).

Karyani, yang sehari-harinya bekerja sebagai Biro Teknik Listrik (BTL) mengaku sangat bangga, anaknya bisa lulus terpilih menjadi Bintara Polri dengan murni.

"Gak nyangka sih, karena dari tahun-tahun kemarin selama mendaftar, dari asumsi masyarakat banyak keluar uang segini-segini," kata Karyani.

Sebagai orang tua, Karyani mengatakan, dirinya hanya bisa pasrah dan berdoa pada Tuhan untuk kelulusan putranya sebagai Bintara Polri.

"Selama 20 tahun bekerja sebagai BTL, penghasilannya harian, kalau gak ada kerjaan ya nganggur," ucap dia.

"Istri saya Ibu rumah tangga pak, dan saya hanya sebagai seorang teknik listrik, ya gak punya biaya segitu," imbuh Karyani.

Karyani mengharapkan, kelak anaknya bisa menjadi polisi yang baik, selalu menolong masyarakat, dan bisa mengangkat derajat keluarga.