Sukses

Asal Usul Band The 1975 Asal Manchester yang Gagal 'Manggung' di We The Fest 2023 Jakarta

Perkembangan Band The 1975 di industri musik dimulai ketika mereka merilis beberapa lagu secara independen melalui platform daring.

Liputan6.com, Jakarta - The 1975 merupakan band musik indie yang berasal dari Manchester Inggris. Nama The 1975 diambil dari tahun kelahiran Matthew Healy, yaitu 8 April 1989.

Band The 1975 ini digawangi oleh empat orang, yakni Matthew Healy sebagai vokalis utama dan gitaris, Adam Hann sebagai gitaris, Ross MacDonald sebagai bassis, dan George Daniel sebagai drummer.

Dirangkum dari berbagai sumber, sejarah The 1975 bermula di Wilmslow dan Cheshire, di mana para anggotanya bersekolah di sana. Saat itu, mereka masih sangat muda, bahkan masuk usia remaja bermain musik bersama di lingkungan sekolah dan mulai mengembangkan bakat mereka.

Sekitar tahun 2002, ketika mereka masih berusia sekitar 13 hingga 15 tahun, Matthew, Adam, Ross, dan George memutuskan untuk membentuk band. Meskipun belum memiliki nama resmi pada awalnya, mereka terus berlatih dan menulis lagu bersama.

Perkembangan band The 1975 di industri musik dimulai ketika mereka merilis beberapa lagu secara independen melalui platform daring. Salah satu single awal mereka yang mencuri perhatian adalah Sex dirilis pada tahun 2012.

Lagu ini menjadi viral di kalangan pecinta musik indie dan membantu mereka menarik perhatian lebih banyak pendengar. Ketika eksistensi mereka semakin terkenal, band ini akhirnya mengadopsi nama The 1975 sebagai identitas resmi mereka pada tahun yang sama.

Nama The 1975 diambil dari sebuah buku prosa karya Jack Kerouac yang di dalamnya terdapat tulisan "1 June The 1975". Pada tahun 2013, The 1975 merilis album debut self-titled mereka, The 1975. Album ini mendapat sambutan positif dari para kritikus musik dan membawa popularitas band ini semakin meningkat.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Genre Musik

Dengan hits seperti Chocolate, Girls, dan Robbers, mereka berhasil menarik perhatian audiens yang lebih luas dan mengukuhkan posisi mereka di dunia musik. Album-album berikutnya, seperti I Like It When You Sleep, for You Are So Beautiful yet So Unaware of It pada tahun 2016 dan A Brief Inquiry into Online Relationships pada tahun 2018.

Citra kreatif The 1975 terus diperkuat oleh masing-masing personel. Mereka berhasil mencampurkan berbagai genre musik seperti rock, pop, R&B, dan elektronik dalam gaya mereka, menciptakan suara yang segar dan unik.

Selain keberhasilan komersial, The 1975 juga dikenal karena lirik-liriknya yang penuh makna. Membahas tentang cinta, kehidupan remaja, isu-isu sosial, dan kritik terhadap dunia modern.

Lirik-lirik mereka seringkali mengandung pesan-pesan yang merenungkan dan mengajak pendengar untuk memikirkan arti sebenarnya dari kehidupan dan hubungan antarmanusia.

Seiring berjalannya waktu, The 1975 telah menjelma menjadi salah satu band paling berpengaruh dan populer di dunia musik internasional. Karya-karya mereka selalu dinantikan oleh para penggemar setia, dan panggung-panggung konser mereka selalu dipadati oleh penonton yang antusias.

Namun, band ini kini menuai kontroversi setelah aksi tak senonoh yang ditampilkan sang vokalis Matty Healy dan bassist Ross Macdonald di Malaysia. Tidak hanya itu, kritikan Matty terhadap kebijakan anti-LGBTQ pemerintah Malaysia selaku tuan rumah, dinilai tidak sopan.

 

Penulis: Belvana Fasya Saad

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini