Sukses

Ilmuwan Temukan Cat Terputih di Dunia, Diklaim Dapat Kurangi Pemanasan Global

Saat ini, seorang ilmuwan diketahui menemukan cat terputih di dunia yang juga diklaim dapat mengurangi pemanasan global.

Liputan6.com, Bandung - Baru-baru ini seorang ilmuwan dari Purdue University, Amerika Serikat, dikabarkan berhasil menemukan atau membuat cat terputih di dunia. Adapun cat berwarna putih ini diklaim bisa mengurangi dampak pemanasan global.

Melansir dari Nytimes, ilmuwan tersebut adalah Xiulin Ruan seorang profesor teknik mesin yang berhasil menemukan cat paling putih bersama murid-muridnya. Pada 2020, Ruan dan timnya meluncurkan kreasi sejenis cat putih yang berfungsi untuk menjadi reflektor.

Reflektor tersebut memantulkan 95 persen sinar matahari dari permukaan bumi naik melalui atmosfer dan luar angkasa.

Menurut penemuannya dari beberapa bulan kemudian, mereka menemukan sebuah formulasi yang lebih manjur dalam meningkatkan pantulan sinar matahari sampai 98 persen.

Melalui penemuan cat terputih di dunia tersebut bisa menjaga permukaan untuk tetap dingin. Sehingga cat ini  juga dapat digunakan dalam beberapa alat transportasi seperti kereta, mobil, hingga pesawat terbang.

2 dari 2 halaman

Mencari Solusi

Xiulin Ruan menjelaskan penemuannya tersebut pada awalnya tidak bertujuan untuk menemukan cat paling putih di dunia. Tetapi bertujuan mengurangi pemanasan global dan menghindari adanya perubahan iklim.

“Kami tidak benar-benar mencoba mengembangkan cat paling putih di dunia, Kami ingin membantu perubahan iklim, dan sekarang ini lebih merupakan krisis, dan semakin buruk. Kami ingin melihat apakah mungkin membantu menghemat energi sambil mendinginkan bumi,” ujarnya.

Xiulin Ruan termasuk ilmuwan yang turut bekerja keras dalam mencari cara dalam mengurangi krisis iklim yang memburuk. Ia mengembangkan bahan reflektif termasuk jenis pelapis dan film agar bisa mendinginkan bumi secara pasif.

Bahan-bahan yang digunakannya sesuai prinsip-prinsip fisika. Sehingga, pencariannya dalam menemukan cara dalam mengurangi pemanasan global ini turut membawanya menemukan cat terputih di dunia.

Ruan juga dikabarkan akan merilis cat ini dan telah bermitra dengan sebuah perusahaan namun masih belum bisa disebutkan. Adapun timnya mengembangkan cat tersebut dengan ultrawhite sebagai dasarnya.