Sukses

Puasa Tasua: Bacaan Niat dan Keutamannya

Puasa Tasua adalah salah satu puasa sunnah yang penuh pahala dan sayang bilamana dilewatkan oleh umat muslim.

Liputan6.com, Bandung - Puasa tasua adalah salah satu puasa sunnah yang sangat dianjurkan untuk dijalani oleh umat muslim. Puasa ini jatuh pada 9 Muharram atau sehari sebelum puasa Asyura yang jatuh pada 10 Muharram.

Melalui kalender Masehi, tahun ini puasa tasua 9 Muharram dilaksanakan pada Kamis, 27 Juli 2023. Terdapat banyak keutamaan puasa Tasua bagi orang-orang yang menjalankannya.

Adapun salah satu manfaat dari puasa tasua bagi umat muslim yang menjalankannya adalah menghapus dosa setahun yang lalu. Serta terdapat keutamaan-keutamaan lainnya yaitu pahala dari Allah SWT.

Dalam artikel berikut akan dibahas terkait niat puasa tasua dan keutamannya.

2 dari 2 halaman

Penjelasannya

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَا سُوعَاء لِلهِ تَعَالَى

(Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnatit Tasu’a lillahi ta’ala)

Artinya: “Aku berniat puasa sunnah Tasua esok hari karena Allah SWT”.

Terdapat beberapa keutamaan alam menjalankan puasa Tasua seperti berikut ini:

1. Puasa yang sangat mulia setelah Ramadhan

Puasa Tasua termasuk kedalam puasa sunnah yang sangat mulia apabila dilaksanakan oleh umat muslim. Hal tersebut dijelaskan dalam riwayat Abu Hurairah berikut ini:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللهِ الْمُحَرَّمُ، وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعدَ الفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ. (رواه مسلم)

Artinya: “Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, ia berkata: ‘Rasulullah SAW bersabda: ‘Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, Muharram,  dan salat yang paling utama setelah salat fardhu adalah salat malam,’” (HR Muslim).

2. Berpuasa setara 30 Hari Puasa

Meski dikerjakan dalam satu hari Puasa Tasua mempunyai pahala setara dengan 30 hari puasa. Hal tersebut dijelaskan oleh Rasulullah SAW dalam hadis berikut:

عَنِ ابْنِ عَبَّاس رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ صَامَ يَوْمَ عَرَفَةَ كَاَن لَهُ كَفَارَةً سَنَتَيْنِ، وَمَنْ صَامَ يَوْمًا مِنَ الْمُحَرَّمِ فَلَهُ بِكُلِّ يَوْمٍ ثَلَاثُونَ يَوْمًا. (رواه الطبراني في الصغير وهو غريب وإسناده لا بأس به)

Artinya: “Diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA, ia berkata: ‘Rasulullah SAW bersabda: ‘Orang yang berpuasa pada hari Arafah maka menjadi pelebur dosa dua tahun, dan orang yang berpuasa sehari dari bulan Muharram maka baginya sebab puasa setiap sehari pahala 30 hari puasa’” (HR Thabarani dalam al-Mu’jamus Shaghir, hadis ini hadits gharib namun sanadnya tidak bermasalah)

3. Menjadi pembeda dari Yahudi

Puasa Tasua menjadi pembeda umat Islam dengan umat Yahudi yang sama-sama berpuasa pada hari Asyura. Hal tersebut dijelaskan dalam hadits Rasulullah SAW berikut ini:

عَنِ ابْنِ عَبَّاس رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا مَرْفُوعًا: صُومُوا يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَخَالِفُوا الْيَهُودَ، صُومُوا يَوْمًا قَبْلَهُ أَوْ يَوْمًا بَعْدَهُ (رواه أحمد)

Artinya: “Diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA dengan status marfu (Rasulullah bersabda): ‘Puasalah kalian pada hari Asyura dan bedakan dengan kaum Yahudi, puasalah kalian sehari sebelum atau sesudahnya’” (HR Ahmad).