Sukses

Aksi Tawuran Siswa STM dan SMK Kendari, Berawal dari TikTok hingga Turun ke Jalan

Puluhan siswa STM Kendari tawuran di depan SMKN 1 Kendari, aksi ini diawali video berisi tantangan di media sosial TikTok.

Liputan6.com, Kendari - Sejumlah siswa SMKN 1 dan STM Kendari, terlibat tawuran di Kota Kendari, Kamis (27/7/2023) siang. Diawali saling memaki di depan sekolah, berakhir perkelahian yang melibatkan puluhan siswa di depan SMK 1 Kendari.

Awal kejadian, sehari sebelumnya Rabu (26/7/2023) sejumlah pelajar STM Kendari mendatangi SMKN 1 yang terletak sekitar 300 meter dari sekolah mereka. Saat itu, sejumlah siswa STM berboncengan menggunakan sepeda motor melintas di area depan halaman sekolah. 

Sejumlah siswa SMKN 1 Kendari yang mendengar ribut-ribut dari dalam sekolah, merasa tersinggung lalu keluar menghalau kedatangan siswa STM. Mereka kemudian melempar ke arah sejumlah siswa STM dengan batu dan kayu. Aksi berakhir saat kedua kelompok pulang sekolah. 

Tian (16) salah seorang siswa SMKN 1 Kendari mengatakan, awalnya ada unggahan di media sosial Tiktok yang memicu amarah pelajar STM Kendari tawuran. Postingan ini, lalu mendapat komentar yang dianggap menantang oleh siswa kedua sekolah.

"Jadi, ada yang pancing dengan kata-kata kalau berani datang di sekolah kami, ini sepertinya yang memulai dan terjadi aksi tawuran," kata Tian. 

Kejadian ini berlanjut hari kedua, Kamis (27/7/2023). Saat itu, polisi yang mendapat laporan akan terjadi tawuran, langsung mengamankan sejumlah siswa STM Kendari. 

Saat itu, polisi mengamankan sejumlah siswa beserta sepeda motor mereka melewati SMKN 1 Kendari. Sejumlah siswa SMKN 1 Kendari meneriaki siswa STM yang diamankan polisi.

Aksi ini berlanjut saat sejumlah siswa SMKN 1 melempar ke arah siswa STM dalam mobil angkot. Lemparan mereka kemudian dibalas siswa STM dan sejumlah pengendara di sekitar sekolah. Warga kesal, sebab sejumlah kendaraan yang melintas dan siswa ikut terkena lemparan batu nyasar.

Aksi saling melempar batu di depan jalan poros di depan sekolah berlanjut kejar-kejaran antara siswa. Kondisi ini menyebabkan arus lalu lintas kendaraan sempat berhenti. Ada sepanjang 300 meter antrean menyebabkan macet di lokasi jalan paling ramai di Kota Kendari itu.

Polisi yang turun di lokasi kejadian, mengamankan 20 kendaraan bermotor milik siswa. Sebanyak 10 orang siswa, kini dalam pembinaan pihak Polres dan Pemerintah Kota Kendari. Polisi ikut mengamankan sebuah senjata tajam jenis badik yang dibawa siswa. 

KBO Samapta Polres Kendari Iptu Sapri mengatakan, saat ini pihaknya melakukan penjagaan di dalam kedua sekolah. Puluhan anggota Polres turun ke TKP begitu menerima informasi. 

"Kami amankan mereka, kami bawa ke Polres Kendari, saat ini tengah dalam pembinaan agar tak mengulangi kejadian serupa," ujar Iptu Sapri.

2 dari 2 halaman

Polisi Datangkan Guru dan Dinas Perlindungan Anak

Usai diamankan di Polres Kendari, belasan siswa kedua sekolah langsung dikumpulkan di halaman Polres. Selanjutnya, polisi memanggil guru kedua sekolah agar datang menemui siswa terlibat tawuran.

Wakapolres Kendari AKBP Muhammad Mustafa mengatakan, saat ini kepolisian berupaya solutif menyelesaikan aksi tawuran kedua sekolah. Pihak Polres mendatangkan Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak Kota Kendari agar siswa bisa mendapatkan pemahaman lebih mengenai dampak tawuran bagi mental dan psikologi siswa. 

"Kita berupaya agar anak didik harapan semua masyarakat ini, bisa terus belajar dengan baik di sekolah, mengembangkan potensi terbaik mereka tanpa terpengaruh tindakan negatif yang sia-sia, sehingga peran semua pihak harus intensif dalam masalah ini," ujar Muhammad Mustafa. 

Pihak Polres juga mendatangkan guru-guru kedua sekolah. Harapannya, ada dampak positif yang bisa diperoleh siswa karena perhatian guru dan pihak sekolah ke siswa. 

Kepala Dinas Perlindungan Anak dan Perempuan di Kota Kendari St Ganef mengatakan, saat ini pihaknya akan memberikan perhatian serius. Dia mengatakan, anggota FDP3A Kota Kendari akan turun langsung melakukan sosialisasi ke siswa dan bimbingan konseling. 

"Setelah ini, kami akan lakukan konseling kepada mereka, satu persatu. Sehingga kami berharap kesadaran mereka untuk tidak mengulangi tindakan ini di masa depan," kata St Ganef di Polres Kendari.Â