Liputan6.com, Banyuwangi - Rujak soto merupakan sajian atau kuliner Banyuwangi yang cukup unik. Sesuai namanya, sajian ini memadukan dua jenis sajian khas Indonesia, yakni rujak dan soto.
Namun, rujak yang digunakan pada kombinasi sajian ini adalah rujak sayur. Kombinasi antara rujak petis dengan isian sayur dan soto babat berkuah kuning pun akan memberikan sensasi rasa yang berbeda.
Mengutip dari indonesiakaya.com, meski tak ada sumber pasti mengenai sejarah kemunculan kuliner ini, tetapi konon makanan ini muncul karena terinspirasi dari salah satu lagu tradisional Banyuwangi, 'Rujak Singgul'. Lirik dalam lagu itu menyebutkan beberapa jenis rujak, seperti rujak uni, rujak locok, rujak lethok, rujak kecut, dan rujak cemplung.
Advertisement
Baca Juga
Sekitar era 1970-an, seorang penikmat rujak pun terinspirasi dari lirik lagu tersebut untuk mengkreasikan rujak soto. Meski awalnya terkesan aneh, tetapi ternyata rujak soto langsung menjadi favorit warga setempat.
Karakteristik rujak khas Jawa Timur adalah penggunaan bahan unik di dalam bumbunya, seperti petis dan pisang klutuk atau pisang batu. Petis merupakan bumbu yang terbuat dari rebusan kepala udang.
Rebusan tersebut kemudian dicampur dengan gula jawa dan bumbu dapur sederhana lainnya, seperti garam dan lada. Petis biasanya digunakan untuk sajian tahu tek, rujak cingur, tahu telur, atau sajian khas Jawa lainnya.
Petis memiliki tekstur yang kental seperti saus. Warnanya pun lebih gelap atau cenderung hitam. Petis memiliki aneka rasa, mulai dari asin, gurih, dan manis.
Sementara itu, rujak khas Jawa Timur juga biasanya menggunakan pisang klutuk atau pisang batu. Pisang batu memiliki daging buah yang penuh dengan biji.
Pisang jenis ini kerap digunakan sebagai bumbu penyedap dalam beberapa masakan, khususnya rujak uleg. Rasanya yang sepat pun memberikan cita rasa khas.
Untuk membuat rujak soto, diperlukan bahan-bahan sederhana, seperti kacang tanah yang sudah digoreng, garam, gula merah, terasi, petis, pisang batu, dan cabe rawit. Untuk isian rujak, biasanya terdiri dari tempe dan tahu goreng, taoge dan kangkung rebus, telur ayam rebus, timun, serta lontong.
Adapun untuk soto diperlukan racikan bumbu-bumbu dapur, seperti bawang putih, kunyit, jahe, kemiri, merica, serai yang sudah dicincang, daun jeruk, dan daun bawang. Kunyit dan jahe diperlukan untuk memberi kesan aromatik saat menyantap rujak soto.
Untuk dagingnya, sajian ini biasanya menggunakan daging sapi bagian babat dan jeroan. Kombinasi yang lengkap di dalam semangkuk rujak soto pun hingga kini menjadi favorit masyarakat sekitar maupun wisatawan.
Penulis: Resla Aknaita Chak