Liputan6.com, Gorontalo - Akhir-akhir ini, Provinsi Gorontalo tengah dilanda cuaca ekstrem. Panas yang disertai angin kencang membuat warga merasa was-was. Terlebih bagi warga yang tinggal di bagian pesisir laut teluk tomini sangat merasakan dampaknya.
Angin kencang disertai gelombang laut tinggi berimbas pada aktivitas para nelayan di Gorontalo. Mayoritas nelayan memilih untuk tidak dulu melaut karena kondisi cuaca tersebut.
Advertisement
Baca Juga
Para nelayan yang memilih untuk memarkir perahu mereka hanya bisa gigit jari sembari menunggu kondisi cuaca ekstrem itu mereda. Salah satunya di Kelurahan Tenda, Kecamatan Hulonthalangi, Kota Gorontalo.
Banyak nelayan di kelurahan setempat memutuskan mencari ikan di wilayah pesisir. Para nelayan tak melaut karena khawatir angin kencang dan tingginya gelombang laut.
Menurut Zulkarnain, salah satu nelayan di lokasi itu mengatakan, cuaca seperti itu memang kerap dialami mereka. Nelayan setempat menyebutnya fenomena angin timur.
Fenomena ini diperkirakan berlangsung sejak akhir Juli hingga awal bulan September. Nelayan kecil yang hanya menggunakan mesin 5 Gross Ton (GT) tidak bisa melaut sama sekali sebelum laut dinyatakan tenang.
"Kami tidak mau ambil risiko, biar ngutang dulu yang penting anak istri bisa makan dan kita aman," kata Zulkarnain.
Meski demikian, ada juga beberapa nelayan yang melaut dengan menggunakan kapal besar. Kapal tersebut sudah memiliki bobot mesin yang tinggi dan mampu melawan ombak.
“Kecuali kapal besar, pasti mereka turun melaut meskipun hasil tangkapannya sedikit,” ujarnya.
Simak juga video pilihan berikut:
Apa itu Angin Timur
Angin Timur adalah angin yang berhembus dari arah Timur dan hawanya cukup panas. Biasanya bertiup secara perlahan, hanya sesekali saja yang agak kencang.
Angin Timur bertiup terjadi pada Juli hingga September atau saat terjadi musim kemarau. Pada masa-masa ini laut bergelombang dan ikan sangatlah kurang didapatkan nelayan.
Kondisi angin timur juga masyarakat memilih tidak mencari ikan ke laut lepas. Tetapi hanya ke laut yang ada di pulau-pulau kecil saja.
"Kalau kita memaksa untuk melaut, pasti tidak akan sampai ke tujuan, perahu kita akan dihempas oleh angin dan ombak hingga ke daratan," imbuhnya.
"Jadi, saat angin timur tiba, kita hanya bisa pasrah. Tidak mau ambil resiko. Kami yakin, setiap angin timur pasti ikan di Gorontalo mahal," ia menandaskan.
Advertisement