Liputan6.com, Banjarmasin - Mengaku kesal sering dibully, seorang pelajar menikam temannya sendiri di dalam ruang kelas. Peristiwa penusukan itu terjadi di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 7 Banjarmasin.
Dari rekaman CCTV sekolah yang beredar, tampak pelaku masuk saat teman-temannya yang lain sudah duduk di dalam kelas. Lalu pelaku menuju ke kursi korban dan menikamnya menggunakan senjata tajam jenis pisau. Akibat penusukan tersebut, korban harus dirawat di rumah sakit karena mengalami luka cukup parah.
Pelaku diketahui berinisial A (15), warga Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, sedangkan korban berinisial M (15). Keduanya merupakan teman satu sekolah namun berbeda kelas di SMAN 7 Banjarmasin.Â
Advertisement
Kasat Reskrim Polresta Banjarmasin, Kompol Thomas Afrian menyebutkan peristiwa itu terjadi di dalam kelas korban, Kelas XB sedangkan pelaku adalah siswa kelas XK.
Ayah korban Faisal Aqli mengatakan, pihaknya sudak melaporkan kasus penusukan itu ke polisi. "Kita sudah buat laporan, kasus ini harus diproses ditindaklanjuti secara hukum sampai tuntas," katanya.
Sementara itu, kuasa hukum korban Kurniawan membantah ada perilaku bullying yang dilakukan korban yang membuat pelaku marah.
"Soal bullying korban bisa dikatakan tidak benar. Karena kami menemukan percakapan antara pelaku dan korban melalui hape. Dari percakapan oktober 2022 sampai hari ini tidak ada satu pun bullying antara korban ke pelaku. Bisa dikatakan itu tidak benar," katanya.
"Kami tak mau ambil damai," ujar Kurniawan lagi.Â
Â
Kata Dinas Perlindungan Anak
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Prov Kalsel, Adi Santoso menyampaikan rasa prihatin. Tentu pula hal ini akan menjadi atensi bersama dengan penanganan Anak Berhadapan Hukum (ABH) sesuai dengan ketentuan aturan.
"Pentingnya edukasi terhadap semua anak dalam etika sopan, dalam pergaulan dan peran orang tua dalam pengasuhan dan pendidikan ahlak anak-anak, juga peran guru untuk anak-anak semasa di lingkungan sekolah, dan masyarakat lingkungan sangat berpengaruh dalam membentuk kepribadian," pesan Adi Santoso dari kejadian tersebut.
Pihaknya, juga akan melakukan pendampingan terhadap kasus ini baik terhadap pelaku (anak) apalagi terhadap korban anak-anak.
Advertisement