Liputan6.com, Bandung - Memasuki Agustus, para penggemar Taylor Swift pasti menjadikan bulan ini dengan menyanyikan lagu "August". Lagu yang dirilis pada 2020 ini masih viral dan banyak digunakan sebagai latar musik terutama media sosial TikTok.
Baca Juga
Advertisement
Potongan lagunya bahkan sering digunakan sebagai latar musik untuk video-video yang mereka buat.
Seperti diketahui, Taylor Swift adalah salah satu penyanyi yang mengeluarkan banyak lagu hits salah satunya lagu August. Melalui kanal YouTube resminya, lagu ini telah didengarkan oleh 70 juta lebih pengguna YouTube.
Adapun lagunya menyimpan makna kisah percintaan melankolis pada masa lalu. Berikut ulasannya.
Makna Lagu August
"August" adalah lagu yang diciptakan oleh Taylor Swift bersama dengan Jack Antonoff. Lagu ini menyimpan makna kisah romansa yang selalu gagal, tentang perselingkuhan dan cinta segitiga.
Mengutip popbuzz, Taylor menceritakan jika lagu ini berisi kisah fiksi cinta segitiga sekolah menengah. Adapun kisahnya diceritakan dari sudut pandang setiap orang yang terlibat.
Taylor menceritakan lagu "August" adalah tentang seorang gadis yang dibuat oleh Taylor Swift yang mempunyai nama Augustine. Ia adalah seorang gadis yang dikencani oleh James selama musim panas.
Sosok Augustine tampak seperti gadis nakal tetapi sebenarnya tidak dan digambarkan sebagai sosok yang sensitif dan benar-benar sedang jatuh cinta. Namun ia berusaha untuk terlihat keren dengan terlihat tidak peduli namun sebenarnya sangat peduli.
Kisah cintanya juga menggambarkan cinta tak terbalas dan kehilangan karena gagal mempertahankan hubungan yang indah saat itu. Sebuah hubungan yang bersemi di musim panas namun cepat menghilang dan berakhir tanpa kepastian.
Taylor juga menyampaikan ketika lelaki bernama James tersebut kembali ke wanita bernama Betty membuat Augustine dipandang seperti gadis jahat. Padahal apa yang diinginkan oleh Augustine hanyalah sebuah cinta.
"Dan kemudian dia kembali ke Betty. Jadi, gagasan bahwa ada gadis penjahat dalam situasi apa pun yang mengambil priamu sebenarnya adalah mitos total karena biasanya tidak demikian. Setiap orang memiliki perasaan, setiap orang ingin dilihat dan dicintai, dan yang diinginkan Agustinus hanyalah cinta," tuturnya.
Advertisement
Lirik Lagu August
Salt air, and the rust on your door
(Udara pantai dan karat di pintumu)
I never needed anything more
(Aku tak pernah membutuhkan apapun lagi)
Whispers of “Are you sure”
(Berbisik, “Apa kau yakin”?)
“Never have i ever before”
(Aku belum pernah seyakin ini sebelumnya)
But i can see us lost in the memory
(Tapi aku bisa melihat kita tersesat dalam kenangan)
August slipped away into a moment in time
(Agustus berlalu begitu saja)
‘Cause it was never mine
(Karena itu tak pernah menjadi milikku)
And I can see us twisted in bedsheets
(Dan aku bisa melihat kita menggeliat di bawah sprei)
August slipped away like a bottle of wine
(Agustus berlalu begitu saja seperti botol anggur)
‘Cause you were never mine
(Karena kau tak pernah menjadi milikku)
Your back beneath the sun
(Punggungmu di bawah sinar matahari)
Wishin’ I could write my name on it
(Berharap aku bisa menulis namaku di sana)
Will you call when you’re back at school?
(Apa kau akan menghubungiku saat kau pulang sekolah?)
I remember thinking’ I had you
(Aku ingat kupikir aku memilikimu)
Your back beneath the sun
(Punggungmu di bawah sinar matahari)
Wishin’ I could write my name on it
(Berharap aku bisa menulis namaku di sana)
Will you call when you’re back at school?
(Apa kau akan menghubungiku saat kau pulang sekolah?)
I remember thinking’ I had you
(Aku ingat kupikir aku memilikimu)
Back when we were still changing’ for the better
(Kembali saat kita masih berusaha jadi lebih baik)
Wanting was enough
(Menginginkan sudah cukup)
For me, it was enough
(Bagiku, sudah cukup)
To live for the hope of it all
(Untuk hidup demi harapan semua itu)
Cancel plans just in case you’d call
(Membatalkan rencana apabila kamu menelepon tiba-tiba)
And say, “Meet me behind the mall”
(Dan mengatakan, “Temui aku di belakang mal”)
So much for summer love and saying “us”
(Berlebihan untuk cinta musim panas dan mengatakan “kita”)
‘Cause you weren’t mine to lose
(Karena kau bukanlah milikku)
You weren’t mine to lose, no
(Kau bukanlah milikku)
But i can see us lost in the memory
(Tapi aku bisa melihat kita tersesat dalam kenangan)
August slipped away into a moment in time
(Agustus berlalu begitu saja ke momen dalam waktu)
‘Cause it was never mine
(Karena itu tak pernah jadi milikku)
And I can see us twisted in bedsheets
(Dan aku bisa melihat kita menggeliat di bawah sprei)
August slipped away like a bottle of wine
(Agustus begitu saja seperti sebotol anggur)
‘Cause you were never mine
(Karena kau tak pernah jadi milikku)
‘Cause you were never mine, never mine
(Karena kau tak pernah jadi milikku, tak pernah jadi milikku)
But do you remember?
(Tapi apa kau ingat?)
Remember when I pulled up and said, “Get in the car”
(Saat aku menepi dan mengatakan, “Masuklah ke dalam mobil”)
And then canceled my plans just in case you’d call?
(Dan kemudian membatalkan rencanaku bila kau menelepon tiba-tiba?)
Back when I was livin’ for the hope of it all, for the hope of it all
(Kembali saat aku hidup demi harapan itu semua)
“Meet me behind the mall”
(“Temui aku di belakang mal)
For the hope of it all
(Demi harapan itu semua)
For the hope of it all
(Demi harapan itu semua)
(For the hope of it all)
(Demi harapan itu semua)
(For the hope of it all)
(Demi harapan itu semua)