Sukses

4 Penyanyi Keroncong Asal Kota Solo dari Era Kolonial sampai Milenial

Karya-karya lagu keroncong banyak lahir di Kota Solo. Kota budaya ini juga banyak melahirkan penyanyi keroncong legendaris yang namanya masih terkenal hingga saat ini.

Liputan6.com, Solo - Keroncong merupakan salah satu jenis musik khas Indonesia. Banyak karya lagu-lagu keroncong yang diciptakan oleh penyair daerah, termasuk dari Solo.

Meski identik dengan musik Indonesia, konon keroncong sebenarnya dibawa oleh bangsa Portugis ke nusantara. Namun, kala itu yang diboyong hanya instrumennya saja.

Secara irama, bisa dikatakan keroncong dipengaruhi oleh Portugis. Namun, perkembangan keroncong di Indonesia hingga kini sangat kental dengan kebudayaan daerah.

Karya-karya lagu keroncong banyak lahir di Kota Solo. Kota budaya ini juga banyak melahirkan penyanyi keroncong legendaris yang namanya masih terkenal hingga saat ini. Mengutip dari surakarta.go.id, berikut beberapa penyanyi keroncong Solo yang populer:

1. Gesang Martohartono

Gesang Martohartono lahir di Solo, 1 Oktober 1917. Maestro keroncong ini meninggal dunia di usia 93 tahun.

Karier Gesang dalam industri musik keroncong dimulai sebagai seorang penyanyi keroncong dari panggung ke panggung. Tuntutan ekonomi menjadi landasan utamanya memilih profesi tersebut.

Kala itu, ayahnya yang merupakan seorang pengusaha batik sedang mengalami kebangkrutan. Gesang kemudian terdorong untuk belajar musik dan menulis lagu secara otodidak.

Salah satu lagunya yang sangat populer hingga ke mancanegara adalah 'Bengawan Solo'. Lewat lagu tersebut, Gesang dapat berkeliling Asia dan dikenal sebagai legenda keroncong asal Solo. Saking populernya, lagu tersebut bahkan telah diterjemahkan ke sekitar 13 bahasa, termasuk Inggris, Rusia, China, dan Jepang.

2. Waldjinah

Waldjinah atau yang biasa dijuluki sebagai Ratu Keroncong lahir di Solo, 7 November 1945. Waldjinah berasal dari keluarga yang sederhana.

Ayahnya, Sri Hadjid Wirjo Rahardjo, merupakan seorang karyawan batik. Sementara sang ibunda, Kamini, adalah seorang ibu rumah tangga yang berjualan kue.

Waldjinah mengawali kariernya sebagai penyanyi keroncong dengan mengikuti berbagai perlombaan menyanyi keroncong tingkat nasional. Pada 1958, Waldjinah berhasil menjuarai kontes menyanyi bertajuk Ratu Kembang Katjang yang sekaligus melambungkan namanya.

Kepopulerannya semakin meningkat saat ia terpilih menjadi juara Bintang Radio Republik Indonesia. Beberapa lagu telah berhasil diciptakan Waldjinah, seperti 'Walang Kekek', 'Yen Ing Tawang', dan 'Jangkrik Genggong'.

 

2 dari 2 halaman

Endah Laras

3. Endah Laras

Endah Laras merupakan seorang penyanyi keroncong sekaligus penari dan aktris. Pada 2021, Endah didapuk sebagai maskot Solo International Performing Arts (SIPA).

Selain memiliki suara yang merdu, Endah juga mahir dalam menciptakan lagu. Beberapa lagu ciptaannya adalah 'Kangen Kanca' dan 'Neng Omah Dewe'.

Endah Laras juga memiliki bakat akting yang mumpuni. Ia pernah membintangi beberapa film layar lebar, seperti 'Guru Ngaji dan Badut Maksimal', 'Soegija', 'Kucumbu Tubuh Indahku', dan 'Finding Srimulat'.

4. Sruti Respati

Sruti Respati merupakan adik dari Endah Laras yang juga berkecimpung di dunia keroncong. Sruti Respati telah masuk ke dunia seni sejak masa remaja.

Berbagai profesi seni pernah digelutinya, seperti menjadi presenter di televisi daerah, mengisi pertunjukkan musik, serta tampil di berbagai acara penganugerahan penghargaan. Selain menjadi penyanyi keroncong, Sruti Respati juga merupakan seorang Pegawai Negeri Sipil Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta dan menjadi pelatih vokal di studio Erwin Gutawa Orchestra.

 

Penulis: Resla Aknaita Chak