Liputan6.com, Jakarta - Fenomena supermoon telah menjadi salah satu pemandangan langit paling menakjubkan yang mampu menghipnotis mata kita.
Supermoon merujuk pada momen ketika Bulan berada pada titik terdekat dengan Bumi dalam siklus orbit. Sehingga tampak lebih besar dan lebih cerah dari biasanya.
Hal ini terjadi karena Bumi dan Bulan memiliki bentuk orbit elips, sehingga jarak antara keduanya tidak selalu sama.
Advertisement
Baca Juga
Fenomena supermoon terjadi ketika Bulan berada pada titik perige, yaitu saat paling dekat dengan Bumi dalam siklus orbitnya. Saat itulah, Bulan tampak lebih besar sekitar 14% dan lebih terang sekitar 30 persen dari rata-rata ukurannya.
Supermoon telah menarik perhatian para ilmuwan dan pecinta astronomi karena berbagai dampaknya. Beberapa di antaranya adalah pengaruh pasang-surut yang lebih kuat, yang dapat mempengaruhi laut dan atmosfer bumi.
Selain itu, fenomena ini juga menjadi daya tarik bagi fotografer dan astronom amatir yang ingin menangkap keindahan Bulan yang begitu memukau.
Sejak zaman dahulu, fenomena supermoon telah memengaruhi mitos dan kepercayaan berbagai budaya.
Keajaiban Langit
Beberapa masyarakat mengaitkan supermoon dengan perubahan cuaca ekstrem, kejadian alam tertentu, atau bahkan keberuntungan. Kita akan menjelajahi beberapa dari mitos ini dan melihat apakah ada dasar ilmiah di baliknya.
Fenomena supermoon adalah keajaiban langit yang menakjubkan dan memberikan peluang untuk mengagumi keindahan Bulan dengan lebih dekat.
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang supermoon, kita dapat menghargai dan merayakan keindahan alam semesta yang menginspirasi kita sepanjang waktu.
Â
Penulis: Belvana Fasya Saad
Advertisement