Liputan6.com, Pandeglang - Muncul dugaan adanya perburuan badak Jawa atau Badak Bercula Satu, di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), yang masuk kedalam Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten.
Sebagai pengelola, Balai TNUK berkoordinasi dengan Kementerian LHK dan Polda Banten, untuk menelusuri kebenarannya.
Advertisement
Baca Juga
"Dapat saya sampaikan saat ini memang Taman Nasional Ujung Kulon sedang dalam kondisi tidak baik-baik saja. Karena diindikasikan adanya perburuan di kawasan TNUK, khususnya badak jawa," ujar Andri Firmansyah, Humas Balai TNUK, Jumat (04/08/2023).
Balai TNUK mendapat informasi dari NGO yang mengatakan kalau 15 badak bercula satu bernama latin Rhinoceros Sondaicus hilang dari habitatnya di Ujung Kulon. Kemudian, mereka berkoordinasi dengan Kementerian Kehutanan dan Polda Banten, untuk menindaklanjuti kebenarannya.
Mereka belum bisa memastikan kebenaran adanya perburuan badak cula satu di TNUK, lantaran masih menunggu investigasi gabungan tersebut.
"Kami berkoordinasi lintas instansi dan pusat, akhirnya turunlah tim dari Dirjen Gakkum KLHK bersama Polda Banten. Jadi mereka melakukan penelusuran soal indikasi perburuan badak atau tidak," terangnya.
Simak Video Pilihan Ini:
Kamera Trap Pemantau Badak Cula Satu Hilang
Berdasarkan pemantauan dan laporan petugas Balai TNUK di lapangan, belum ditemukan indikasi perburuan badak bercula satu. Namun sejumlah kamera trap yang berfungsi memantau gerak gerik hewan, termasuk badak dan manusia, telah hilang.
Beredarnya informasi perburuan badak bercula satu di Ujung Kulon baru muncul tahun ini dan segera ditindaklanjuti oleh Kementerian LHK dan kepolisian.
"Karena ini permasalahan buka dari soal badak saja, tapi ada indikasi pencurian kamera dan segala macam. Kalau masalah perburuan di tahun-tahun ke belakang itu tidak terindikasi, jadi memang ini baru sekarang," jelasnya.
Advertisement