Liputan6.com, Balikpapan - Kerusakan jalan di ruas Jalan Soekarno-Hatta, kawasan kilometer 5, Balikpapan Utara yang diduga sebagai dampak proyek nasional pemasangan pipa gas Senipah-Balikpapan kembali menjadi sorotan. Tak sedikit pengendara mengeluhkan jalan yang rusak tersebut. Bahkan, akibat proyek tersebut distribusi air bersih dari PDAM turut terhambat lantaran pipa induknya mengalami kebocoran terkena proyek nasional tersebut.
Seorang warga, Ahmad mengaku sangat terganggu saat melintas di jalan tersebut, selain membahayakan pengendara motor juga membuat jalan menjadi macet.
“Tiap pagi, siang dan sore pasti macet, kita jadi telat mengantar anak sekolah dan ke kantor,” kesalnya.
Advertisement
Sementara itu, anggota DPRD Kota Balikpapan Syarifuddin Oddang turut menyesalkan persoalan tersebut. Apalagi, masalah berkaitan dengan proyek pipa gas sepanjang 78 Kilometer yang ditangani PT Perusahaan Gas Negara (PGN) itu, bukan kali pertama dikeluhkan masyarakat. Sudah cukup banyak fasilitas umum (fasum) yang mengalami kerusakan sebagai dampak dari pengerjaan proyek tersebut.
Sebelumnya, ada kebocoran pipa induk PDAM di kawasan KM 2, tepatnya di jalan Padat Karya, Balikpapan Utara yang juga diduga sebagai dampak dari proyek tersebut. Bahkan, kerusakan itu hingga kini belum mendapat perbaikan dari pihak terkait.
Baca Juga
"Kebocoran ini merugikan warga sekitar karena dampaknya air PDAM mati, di sisi lain air mengalir terbuang sia-sia," sesal Oddang, belum lama ini.
Kemudian, kerusakan berupa penurunan badan jalan di kawasan KM 3, Jalan Soekarno-Hatta atau sekitar terminal PO Pulau Indah.
"Akibatnya, dampak arus lalu lintas menjadi macet, bahkan tak sedikit pengendara yang mengalami kecelakaan lalu lintas akibat jalan rusak, berlubang dan berlumpur," sebut anggota Komisi III DPRD Balikpapan itu.
Menurut pantauan Oddang juga, pengerjaan proyek di sekitar ruas Jalan Projakal menuju Kariangau dinilai amburadul. Ia tak memungkiri bahwa cukup banyak desakan agar PT PGAS Solution selaku kontraktor pemasangan jalur pipa gas tersebut untuk bertanggungjawab.
"Kami harapkan, mudah-mudahan secepatnya dari pengawas PT PGN yang mengalihkan ke kontraktor harus lebih profesional dan konsekuen. Ini bukan sehari, dua hari bahkan seringkali lakukan pertemuan untuk memberikan masukan, namun tetap sama. Tolong diperhatikan karena ini adalah jalur utama," paparnya.
Di lain sisi, ketegasan Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan dalam menyikapi persoalan ini sangat diperlukan. Terlebih dengan adanya pengerjaan yang berkaitan langsung dengan layanan publik setempat, seperti halnya kebocoran pipa PDAM.
"Sesuai perjanjian komitmen bersama, jika ada kebocoran, perawatan dan perbaikan dari PDAM, pembiayaan ditanggung PT PGN," terangnya.
Ketiadaan sikap tegas Pemkot dikhawatirkan akan semakin memperparah persoalan ini. Apalagi penurunan dan keretakan badan jalan sudah terjadi.
"Malam hari jika pengguna jalan tidak melihat, bisa jadi membahayakan dan terjadi kecelakaan," tuturnya.
Simak Video Pilihan Ini:
Setelah Ada Laporan Pihak PGN Solution Baru Turun
Setelah adanya laporan dari masyarakat perihal jalan rusak akibat proyek pipa gas. PGN Solution baru saja melakukan survei bersama Balai Besar Jalan Nasional (BBPJN) Kaltim, terkait dengan jalan rusak dampak dari pengerjaan penanaman pipa gas Balikpapan- Senipa
Dari hasil survei, pihaknya masih menunggu hasil koordinasi dari pihak BBPJN Kaltim, dan rencananya akan dilakukan pertemuan kembali perihal metode perbaikannya seperti apa.
"Saat ini kami baru melakukan peninjauan di satu titik saja, tepatnya di depan Bank BNI Km 5 Balikpapan Utara," ucap Lead Construction Ahmad Riyadh kepada awak media, Kamis (3/8/2023).
Sementara untuk kerusakan di badan jalan lainnya, saat ini PGN sudah melakukan perbaikan, seperti di beberapa lokasi di Jalan Soekarno Hatta sudah diperbaiki. Hanya saja untuk saat ini memang ada perkerjaan yang masih berjalan.
"Rencana ke depan, kami akan bekerja sama dengan BBPJN karena semua pasti kami koordinasikan," ujarnya.
Lanjutnya, maka untuk proses perbaikan pihaknya masih menunggu hasil rekomendasi dari pihak BBPJN. Namun yang pasti pihaknya sudah bersurat ke BBPJN, bahwa mereka siap bertanggungjawab untuk memperbaiki seperti awal, semua dampak dari pengerjaan pipa gas.
Tempat terpisah, PPK 10 BBPJN Kaltim Tribrias menambahkan, untuk hasil pemeriksaan mengenai kondisi akibat boring dari pipa gas. Pihaknya sudah melihat kondisi dan tingkat kerusakannya, namun akan dipelajari dan dibahas bersama perihal metodologi perbaikannya.
"Kami akan pelajari lagi tingkat kerusakan dari struktur tanah. Maka dari balai akan evaluasi terhadap pengembalian kondisinya seperti apa," tambahnya.
Hanya saja untuk perbaikannya mutlak tanggungjawab dari Pertagas. Tetapi perbaikannya tetap sesuaikan dengan spesifikasi teknis yang ada di bina marga. Dan semua perbaikan akan menjadi tanggungjawab Pertamina.
Karena ini tanggungjawab Pertagas, tentu anggaran perbaikan melalui pihaknya. Prosedur pelaksanaannya tetap monitoring dari BBPJN.
"Karena mereka akan berkontrak dengan subkon yang misanya bekerja dibidang jalan, pasti prosedur pelaksanaan tetapi kami awasi," tutupnya.
Advertisement