Sukses

Menikmati Keindahan Pulau Lampu Gorontalo Utara yang Sarat Akan Sejarah

Mercusuar tersebut masih berfungsi dan oleh warga sekitar digunakan untuk memandu kapal penangkap ikan dan kapal pesiar yang hendak menuju pelabuhan di Gorut.

Liputan6.com, Gorontalo - Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut) merupakan Kabupaten yang memiliki banyak pulau indah. Bahkan, sebagian kini sudah menjadi destinasi wisata.

Salah satunya, Pulau Lampu, yang terletak di bagian utara laut teluk Tomini ini. Seperti namanya, pulau cantik ini memiliki lampu yang terlihat dari sebuah mercusuar peninggalan zaman belanda yang hingga kini masih berfungsi.

Mercusuar tersebut masih berfungsi dan oleh warga sekitar digunakan untuk memandu kapal penangkap ikan dan kapal pesiar yang hendak menuju pelabuhan di Gorut.

Untuk sampai ke pulau ini, pengunjung cukup menaiki perahu nelayan sekitar. Sementara waktu tempuh, pengunjung hanya membutuhkan waktu kurang lebih 1 jam perjalanan dari pelabuhan Kwandang.

Keberadaan mercusuar ini menjadi ciri khas tersendiri bagi pulau lampu yang menjadikannya sebagai destinasi wisata populer di kalangan wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara.

Selain menikmati pemandangan Pulau Lampu yang eksotis, saat berada di lokasi, wisatawan juga bisa melakukan sejumlah kegiatan lainnya seperti berenang, snorkeling hingga memancing ikan.

Air yang jernih dan pasir yang begitu lembut dirasakan oleh pijakan kaki. Pulau ini seakan memberikan kesan eksotik yang sulit untuk dibayangkan.

Kilauan sinar matahari di siang hari saat menyinari air laut menambah keindahan sekitar pulau lampu. Tidak hanya itu, pada waktu tertentu, para pelancong diperbolehkan oleh petugas untuk menaiki menara mercusuar dan melihat pemandangan sekitar pulau.

Sejauh mata memandang, dari atas menara, pengunjung bisa melihat pulau-pulau lain yang tidak jauh dari pulau lampu. Salah satunya destinasi wisata pulau saronde yang saat ini begitu terkenal.

"Saat menaiki mercusuar pemandangan cukup luar biasa yang memberikan kita pengalaman bisa melihat pulau lain dari kejauhan," Dimas Walenta salah satu pegiat wisata di Gorontalo.

Terpaan angin yang bertiup sepoi-sepoi membuat mereka tidak mau beranjak dari pulau ini. Rasa gerah selama perjalanan seketika hilang saat menginjakan kaki di pulau itu.

"Anginnya tidak terlalu kuat, itulah mengapa pulau ini sangat bagus ketika didatangi saat pagi hingga siang hari," tuturnya.

Menurut cerita warga lokal, kata Dimas, jika dulunya pulau ini menjadi pusat aktivitas pelayaran penjajah Belanda. Kapal-kapal belanda yang membawa emas dari wilayah Gorontalo Utara singgah terlebih dahulu di pulau itu.

"Dulunya warga menyebut tempat itu dengan nama pulau Hulawa atau yang berarti emas. Namun dengan adanya Mercusuar peninggalan itu pulau itu berganti nama menjadi pulai lampu," ujarnya.

Jejak penjajah belanda pun dibuktikan dengan cerita warga yang mengatakan bawah di kedalaman air yang tidak jauh dari pulau itu, ada bangkai pesawat Belanda. Kondisi pesawat itu sudah sangat sulit untuk dikenali karena sudah berada di antara bebatuan karang.

Simak juga video pilihan berikut: