Liputan6.com, Pekanbaru - Ribuan pelari dari berbagai penjuru Indonesia ramaikan Riau Bhayangkara Run di Jalan Gajah Mada Pekanbaru. Kepala Polda Riau Inspektur Jenderal bersama pejabat utama dan jajaran Kapolres ikut berlari bersama pelari lainnya.
Riau Bhayangkara Run memperlombakan lari jarak 5 kilometer, 10 kilometer dan 21 kilometer. Ribuan pelari ini memperebutkan hadiah hingga ratusan juta untuk kategori pemula atau pelajar putra-putri hingga umum.
Advertisement
Baca Juga
Irjen Mohammad Iqbal menyatakan lomba lari dalam menyemarakkan Hari Bhayangkara ke-77 ini berjalan sukses, aman dan tertib. Efek domino membangkitkan perekonomian langsung dirasakan.
Iqbal menjelaskan, lari menjadi pilihan mengingat olahraga ini menjadi tren bagi lintas generasi. Dari data statistik, penggemar lari meningkat bahkan mengalahkan olahraga bersepeda.
"Jadi primadona karena cukup pakai kaos dan sepatu," ujar Iqbal, Minggu pagi, 6 Agustus 2023.
Riau Bhayangkara Run dipersembahkan Polda Riau bagi masyarakat tidak hanya untuk kesehatan. Namun juga kebahagiaan, rekreasi, liburan hingga wisata kuliner sehingga mendapatkan sambutan luar biasa.
"Secara spontan disampaikan ini seperti pesta, pertama kali diselenggarakan di Riau, bukan kami membanggakan tapi kami bahagia," terang Iqbal.
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Okupansi Naik Tajam
Iqbal menggarisbawahi dua poin penting dalam event ini. Pertama dampak atau daya ungkit ekonomi luar biasa. Okupansi hotel yang biasanya diakhir pekan hanya meningkat 20 persen naik hingga 80 persen.
Bahkan, dua hotel ternama di Pekanbaru melaporkan okupansinya karena event ini naik hingga 90 persen. Efek domino juga dilakukan pelaku usaha mikro kecil menengah.
"Saya tadi cek langsung, langsung ludes, setelah ini peserta juga berwisata kuliner," ucap Iqbal.
Dampak kedua, lanjut Iqbal, Riau Bhayangkara Run menjadi ajang promosi wisata. Dalam jarak per 5 kilometer di jalur pelari ditampilkan keragaman budaya, adat hingga objek wisata di Bumi Lancang Kunjung.
"Karena ada 800 runner dari luar, dari Jawa, Bali, Sulawesi dan Lombok datang ke Riau, sangat luar biasa bagi promosi wisata," jelas Iqbal.
Iqbal berharap Riau Bhayangkara Run menjadi event tahunan. Kedepan diharapkan pesertanya berskala internasional sehingga pelari dari luar negeri bisa berlomba di Riau.
"Nanti disiapkan track untuk internasional, track pelari nasional, track bagi pemula," katanya.
Advertisement
Latihan Pagi dan Sore
Pantauan di lokasi, pelari dari berbagai daerah unjuk kebolehan hingga ke garis finis. Pelari dari Jawa Barat, Sumatra Barat, Sumatra Utara termasuk tuan rumah menjadi pemenang.
Untuk kategori 21 kilometer kategori putri, dua atlet dari Sumatra Barat, Yulianti Utari dari Kabupaten 50 Kota meraih juara 2 dan Tarisa Mulyana asal Kota Bukittinggi merebut juara 3.
Sementara untuk juara satu diraih Desi Kristiani, atlet asal Bandung, Jawa Barat. Dia menyebut telah melakukan persiapan matang dalam mengikuti lomba Bhayangkara Run 2023 ini.
"Persiapan saya latihan yang cukup, hidrasi yang cukup, saya tak menyangka bisa meraih juara pertama disini," kata Desi.
Menurutnya, rute Bhayangkara Run 2023 ini sangat baik dan luar biasa karena banyak tanjakan, jembatan. "Pokoknya seru banget," tuturnya.
Sementara Yulianti Utari menyebut persiapannya untuk lomba lari ini sudah dilakukan sebulan. Setiap pagi dan sore dia latihan karena juga sebagai pelatih untuk anak-anak sekolah.
Yulianti lebih cenderung memilih kategori 21 kilometer karena sudah terbiasa dengan nomor yang lebih jauh. Dalam event kali ini, Yulianti tidak menemukan kendala yang berarti baik di lintasan hingga finish.
"Karena saya atlet maraton, biasanya lari maraton 42 kilo, rutenya sangat baik," ucapnya.