Sukses

Mengenal Rasinah, Sosok di Balik Tarian Khas Indramayu Topeng Rasinah

Dengan mewariskan tari rasinah kepada cucunya, Rasinah berharap agar tarian tersebut tetap dilestarikan dan tak tergeser oleh tarian lainnya.

Liputan6.com, Indramayu - Masyarakat Indramayu memiliki tarian khas yang disebut tari topeng Indramayu. Namun, masyarakat lebih mengenalnya sebagai tari topeng rasinah.

Tari topeng rasinah ini merupakan tari indramayu gaya pekandaan. Rasinah merupakan sosok penjual gorengan yang peduli dengan kesenian tradisional.

Mengutip dari jurnal ilmiah 'Rasinah: Maestro Tari Topeng Indramayu' oleh Lasmiyati, Rasinah memang lahir dari keluarga seniman. Ayahnya adalah seorang dalang wayang kulit, sedangkan ibunya adalah seorang seniman ronggeng.

Sejak usia 5 tahun, Rasinah sudah diajari menari oleh sang ayah. Kemudian saat usia 7 tahun, ia mulai ngamen (bebarang). Menekuni tari topeng pun dilakukannya hingga dewasa.

Sekitar era 1940-an, Rasinah juga dikenal sebagai penjual gorengan. Sesekali ia akan menari jika ada yang menanggapnya.

Pada 1945, Rasinah mengalami masa puncak kejayaan. Dalam waktu satu bulan, ia dapat manggung sebanyak 25 kali. Bahkan, saat di Indramayu terjadi musim paceklik pun Rasinah masih dapat manggung hingga lima kali dalam satu bulan.

Sekitar 1960-an, Rasinah juga aktif mengajar tari topeng untuk anak-anak Indramayu. Rasinah mengajar di beberapa tempat dan sekolah, seperti Panti Arjo, SD, SMEA, SMP 1 dan 2, SPG, dan lainnya.

Namun, sekitar 1970-an, tari topeng rasinah mulai tergeser dengan kesenian lain, seperti tarling, dangdut, dan sandiwara. Selanjutnya, Rasinah berhenti menari topeng selama 20 tahun lebih dan hanya menabuh gamelan untuk sandiwara.

Pada tahun tersebut, Rasinah menyatakan berhenti sebagai dalang topeng. Masa itu merupakan masa-masa vakum, sehingga ia merasakannya sebagai masa yang semakin terpuruk.

Hingga pada 1994, Rasinah bertemu dengan Endo Suanda dan Toto Amsar Suanda yang merupakan dosen STSI Bandung. Tawaran untuk menari lagi pun datang, tetapi ditolak oleh Rasinah.

Namun, semangat Rasinah untuk kembali menari tiba-tiba muncul. Ia kemudian kembali menari untuk mencari sumber penghidupan dan membantu meringankan beban ekonominya.

Kini, tari topeng indramayu atau tari topeng rasinah telah diwariskan kepada cucunya, Aerli Rasinah. Dengan mewariskan tari rasinah kepada cucunya, Rasinah berharap agar tarian tersebut tetap dilestarikan dan tak tergeser oleh tarian lainnya.

 

Penulis: Resla Aknaita Chak