Sukses

Teten Beberkan Presiden Jokowi Inginkan UMKM Garap Hilirisasi SDA

Menkop UKM Teten Masduki menyebut Presiden Jokowi menginginkan agar hilirisasi sumber daya alam dan tambang dengan melibatkan para pelaku UMKM dan koperasi.

Liputan6.com, Solo - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki mengatakan bahwa proses hilirisasi sumber daya alam harus melibatkan UMKM. Dengan hilirisasi produk diharapkan bisa menaikkan kualitas lapangan kerja di Indonesia.

Hilirisasi sekarang ini bukan lagi di sektor tambang mineral tetapi juga Presiden sudah perintahkan ke saya untuk menghilirisasi seluruh sumber daya alam yang kita miliki,” kata Teten saat menjadi pembicara di Road to Indonesia Startup Ecosystem Summit 2023 di Solo Technopark, Jumat (11/8/2023).

Menurut Menkop UKM dengan hilirisasi barang maka tidak lagi menjual produk mentah ke luar negeri tetapi akan terlebih dahulu diolah di dalam negeri. Dengan cara seperti itu makan diharapkan dapat menarik investor dari luar negeri untuk investasi di Indonesia.

“Misalnya bahan baku fragrance industry itu 95 persen dari Indonesia. Mestinya itu di kita. Kenapa kita masih jual minyak nilam-nya ke Prancis. Kan ada minyak cengkeh, minyak sereh wangi, minyak pala dan lain sebagainya. Justru harusnya di sini,” ujarnya.

Ia pun berharap seperti industri parfum juga berkembang di Indonesia. Kemudian, Teten menyebutkan saat ini terdapat tujuh brand parfum Indonesia yang sudah menguasai pasar di dalam negeri.

“Ini kan mestinya banyak ya,. Selain bahan baku parfum, kita juga punya rumput laut, sawit, ikan, bambu dan banyak yang bisa kita hilirisasi,” harapnya.

2 dari 2 halaman

Butuh Sektor Ekonomi Inovatif

Selain itu, Teten menyebut Presiden Jokowi telah meminta agar UMKM bisa menggarap produk hasil hilirisasi dari sektor tambang seperti nikel dan sebagainya.

“Pak Presiden sudah arahkan ke saya. Nanti hilirisasi tambang, misalnya nikel dan lain sebagainya. Produk hilirnya seperti garpu dan sendok yang dari nikel itu UMKM-lah yang bikin pabriknya kan gitu lho. Enggak usah yang lain-lain,” ujarnya.

Dengan cara seperti itu, dia pun menyakini akan meningkatkan kualitas lapangan kerja di Tanah Air yang menjadi salah satu kunci bagi Indonesia untuk bisa menjadi negara maju. Pasalnya untuk menjadi negara maju harus mengubah pendapatan dari US$4500 per kapita menjadi US$12 ribu per kapita untuk dua puluh tahun mendatang.

“Kuncinya hanya menaikkan kualitas lapangan kerja. Karena hari ini 97 persen lapangan kerja disediakan di sektor mikro dan sektor informal. Nggak mungkin kita bisa lompat menjadi US$12 ribu kalau kita enggak menciptakan pertumbuhan-pertumbuhan baru dengan sektor-sektor ekonomi yang lebih inovatif,” ucapnya.