Sukses

Diduga Berbuat Asusila, Mahasiswa Desak Bupati Gorontalo Nelson Mundur

Dalam aksi tersebut sempat terjadi aksi dorong antar pihak keamanan dan masa pengunjuk rasa. Mereka memaksa masuk gedung kantor bupati, lantaran sang bupati tak kunjung menemui mereka.

Liputan6.com, Gorontalo - Sejumlah kalangan tengah mempersoalkan dugaan perzinaan yang dilakukan oleh salah salah satu Bupati di Provinsi Gorontalo. Mereka berasal dari kalangan mahasiswa, aktivis hingga masyarakat umum.

Bahkan, buntut persoalan ini, sejumlah mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa di depan  Kantor Bupati Kabupaten Gorontalo Jumat (11/08/2023). Mereka mendesak mundur Bupati Nelson Pomalingo dari jabatannya.

Dalam aksi tersebut sempat terjadi aksi dorong antara pihak keamanan dan massa pengunjuk rasa. Mereka memaksa masuk gedung kantor bupati, lantaran sang bupati tak kunjung menemui mereka.

Presiden Mahasiswa Universitas Gorontalo Man’uth M Ishak, menjelaskan bahwa aliansi mahasiswa dan masyarakat harus peduli dengan maruah yang diwariskan oleh leluhur Gorontalo. Jika hal itu benar, maka nama Gorontalo sudah tercoreng.

“Pertama, saya menegaskan daerah kita ini menganut falsafah adat bersendikan Syara, Syara basandi kitabullah. Nah, ini yang harus kita jaga," kata Man’uth.

"Kemudian, tidak mungkin seorang perempuan membuka aibnya di hadapan publik kalau tidak benar itu terjadi, Inilah yang menjadikan dasar kita untuk turun aksi,” ujarnya.

Menurut Man’uth, aib yang dimaksud adalah hubungan layaknya suami istri sang bupati dengan perempuan berinisial IA Alias Ifana. Padahal, mereka berdua tidak diikat dengan sebuah pernikahan.

“Bupati atau kepala daerah yang ketika sudah disumpah jabatan, sudah merupakan milik publik, sekalipun itu isu pribadi," tegasnya.

Tidak hanya itu, mahasiswa juga meminta kepada MUI untuk segera bersikap. Sebab, menurut mereka perilaku amoral yang harus diselesaikan.

"Apalagi daerah Gorontalo dikenal dengan serambi madinah," imbuhnya.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 2 halaman

Tanggapan Pemda Gorontalo

Sementara itu, Asisten 1 Kabupaten Gorontalo Nawir Tondako menanggapi aksi unjuk rasa tersebut. Menurutnya bahwa aksi tersebut akan didengar. Namun, kepada mahasiswa dirinya meminta agar menghargai proses hukum yang tengah berjalan.

"Saat ini perempuan yang bernama Ifana sudah melapor ke Kementerian dalam negeri. Tentu adik-adik mahasiswa mari kita hargai proses itu," ia menandaskan.

Sebelumnya, Bupati Kabupaten Gorontalo Nelson Pomalingo dilaporkan seorang perempuan berinisial IA alias Ifana ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Dirinya melaporkan sang Bupati karena tak kunjung dinikahi.

Menurut pengakuan IA di salah satu kanal media sosial, Bupati tersebut dari awal sudah meyakinkan dirinya. Bahkan, wanita bercadar itu dijanjikan untuk dinikahi.

"Jadi bupati ini dari awal saya bertemu sudah meyakinkan saya, bagaimana membangun satu konsep rumah tangga yang dilandaskan poligami," kata Ifana.

"Dijanjikan dinikahi, nyatanya sampai dengan hari ini tidak ada," ujarnya.

Padahal kata Ifana, bupati tersebut diduga sudah berbuat asusila terhadapnya selama ini. Sang bupati itu diduga berulang kali mengajak dirinya berhubungan layaknya suami istri.

"Saya datang ke sini ingin memberitahukan kepada seluruh rakyat Indonesia. Saya ke Jakarta mencari keadilan dengan membuat pengaduan resmi ke Kemendagri atas perbuatan asusila," ungkapnya.

Tidak hanya berhubungan layaknya suami istri, menurut pengakuan wanita tersebut, NP juga kadang meminta video dan foto yang tidak seharusnya dilakukan oleh seorang pemimpin daerah.

"Dia sering nginap di rumah saya, disaksikan oleh keluarga besar saya. Bahkan saya sering diajak ke rumah dinas tapi saya nggak mau," ungkapnya.