Liputan6.com, Wonogiri - Tak ada yang berbeda dari keseharian Bripka Sutrisno, anggota Polres Wonogiri. Dia menjadi pengabdi masyarakat seperti umumnya petugas kepolisian.
Namun, ada satu hal yang membedakan dirinya dengan polisi-polisi lainnya. Da yang bertugas sebagai Bhabinkamtibmas itu menjadi pelaku pelestarian kebudayaan daerah yakni wayang dan gamelan.
Saat disambangi di tempatnya bertugas di Desa Sumberrejo Kabupaten Wonogiri ternyata dia juga bisa menjadi dalang wayang kulit. Hal itu juga ia gunakan sebagai sarana pendekatan humanis kepada masyarakat di tempatnya bertugas.
Advertisement
"Masyarakat biasa panggil saya Ki Anom Sutrisno seperti nama legenda dalang Ki Anom Suroto. Saya bikin acara wayangan nanti temanya terkait kamtibmas," kata dia di Wonogiri, Sabtu (12/8/2023).
Baca Juga
Saat ia mendalang wayang kulit ia mengambil tema mulai dari knalpot brong, pelanggar lalu lintas, pencurian dan pelanggaran kamtibmas.
"Biasanya kalau dalang temanya soal pewayangan. Saya lebih sering mengambil tema pelanggaran yang sering terjadi di masyarakat saja, pelanggar lalin, knalpot brong, dan lainnya," ujar dia.
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Pendekatan Humanis
Ia menjadi dalang wayang kulit dan ia gunakan sebagai sarana secara humanis untuk melakukan pendekatan kepada masyarakat khususnya di wilayah tempatnya bertugas.
Saking seringnya menggelar atau menerima undangan sebagai dalang dari berbagai wilayah ia lantas memberikan ilmu yang dimilikinya itu untuk dibagikan kepada masyarakat.
"Pada HUT Bhayangkara diundang ke Mabes Polri yang dihadiri Kapolri dan pejabat utama saya menerima penghargaan Bhabinkamtibmas berprestasi dan menjadi 1 dari 3 dalang yang pentas di acara itu," cerita dia.
Ia mengaku bersyukur caranya dalam bertugas rupanya diatensi oleh Mabes Polri yang kemudian ia didapuk menerima penghargaan menjadi salah satu Bhabinkamtibmas berprestasi dari Polres Wonogiri.
Menurutnya bertugas bersentuhan langsung dengan masyarakat harus memiliki trik khusus untuk mengambil hati mereka agar bisa menerima apa yang ia sampaikan.
Hal itu sebagai salah satu upaya untuk mencegah banyaknya terjadi pelanggaran Kamtibmas di kabupaten penghasil kacang mede tersebut.
Advertisement