Sukses

Putri Handayani, Perempuan Asal Sergai Sumut Taklukan Puluhan Puncak Gunung Dunia

Mendaki gunung sudah menjadi hobi yang digeluti Putri Handayani sejak berusia 13 tahun. Wanita kelahiran Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Sumatera Utara (Sumut) ini mulai menyukai aktivitas mendaki gunung ketika berkecimpung di Pramuka.

Liputan6.com, Medan Mendaki gunung sudah menjadi hobi yang digeluti Putri Handayani sejak berusia 13 tahun. Wanita kelahiran Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Sumatera Utara (Sumut) ini mulai menyukai aktivitas mendaki gunung ketika berkecimpung di Pramuka.

Saat itu, Putri mengaku masih mengenyam pendidikan di Sekolah Menengah Pertama (SMP). Bagi seorang anak SMP, menikmati senja, tidur di tenda, hingga berbagai kegiatan alam bebas lainnya merupakan suatu kepuasan tersendiri yang dirasakan Putri.

"Pertama kali naik gunung, Sibayak, di Kabupaten Karo, saat Pramuka. Mulai dari saat itu, aktif terus sampai saat ini," kata Putri kepada Liputan6.com usai Sharing Session "Road to The Explorer's' Grand Slam" di Sekata Kopi, Jalan Sei Batu Gingging, Kota Medan, Minggu, 13 Agustus 2023.

Disinggung soal tujuannya masih aktif naik gunung hingga saat ini, secara pribadi Putri Handayani mengaku sangat filosofis. Karena jika berbicara soalmotivasi, tergantung pada stage atau fase-fase kehidupan seseorang. Namun, bagi Putri ada 3 hal yang perlu dipahami.

Pertama adalah otonomi, yaitu kebebasan melakukan yang disukai. Jika fase-fase kehidupan seperti anak kecil, melakukan sesuatu suka-suka saja. Di tataran ini tidak bisa bilang kenapa harus melakukan, karena jawabannya suka aja.

"Nah, saat umur 13 tahun naik Gunung Sibayak, jawabannya suka aja, gitu, kan," ujarnya.

Kemudian yang kedua mastery, yaitu memaksimalkan potensi diri. Sebab, apapun yang disukai pasti ada kepuasaan tersendiri. Apalagi melakukannya berulang dan bisa lebih baik dari sebelumnya, lama-lama mendaging dalam diri.

"Tadinya naik Gunung Sibayak, lalu Semeru, lalu Kilimanjaro, jadinya ada semangat untuk terus memaksimalkan potensi diri," Putri menuturkan.

Ketiga, purpose atau tujuan. Sebenarnya untuk apa ini semua. Untuk menjawab hal ini, Putri Handayani menegaskan bahwa sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat buat orang lain.

"Tapi, itu kita merasa punya impact terhadap orang lain, bisa termotivasi untuk orang lain, itu jadi penyemangat," ujarnya.

 

2 dari 5 halaman

Taklukan Puluhan Gunung di Dunia

Sejak pertama kali mendaki gunung pada usia 13 tahun hingga saat ini, Putri Handayani mengaku sudah banyak yang sudah ditaklukkannya. Bahkan, gunung-gunung tersebut tidak hanya yang berada di Indonesia, tetapi juga yang ada di berbagai belahan dunia.

"Kalau di luar negeri, gunung yang pertama kali saya daki adalah Gunung Fuji di Jepang, tahun 2015. Ketinggiannya hampir sama dengan Gunung Rinjani, sekitar 3.600-an MDPL. Kalau sampai saat ini, bisa dibilang sudah puluhan, beberapa diantaranya Gunung Denali, Himalaya, Snowdon, dan masih banyak lagi," ucapnya.

Menurut Putri, sangat banyak pengalaman yang dirasakannya ketika melakukan pendakian gunung yang ada di berbagai negara di dunia. Mulai dari Visa, urus permit, ngecek lokasi dari berbagai sumber informasi, dan lain sebagainya.

"Intinya, manajemen perjalanan harus disesuaikan dengan gunung yang mau didaki, tidak boleh sembarangan dan asal-asal," ujar wanita lulusan Universitas Indonesia (UI) Fakultas Teknik Sipil, yang juga Anggota KAPA.

Berbagai keseruan mendaki gunung yang dilakukan Putri Handayani juga sering dibagikannya di platform media sosial yang dimilikinya, seperti Instagram pribadinya @putri.handayani22 lalu di @jelajahputri, dan TikTok @jelajahputri serta website jelajahputri.com.

Putri yang membagikan kegiatannya melalui platform berharap dapat mendorong wanita Indonesia untuk berani bekerja dan bertualang dalam bidang-bidang yang umumnya masih didominasi oleh laki-laki.

"Ketika ada anak-anak atau remaja yang melihat (Jelajah Putri), harapannya mereka bisa berpikir 'Oh, ini Kak Putri perempuan. Kak Putri bisa (beraktivitas) di pengeboran migas lepas pantai, di gunung. Saya juga bisa seperti itu'," papar Putri.

3 dari 5 halaman

Harapan dan Rencana

Jelajah Putri diproyeksikan untuk terus mendorong normalisasi keterlibatan perempuan di bidang-bidang non-konvensional. Menurut Putri Handayani, hal tersebut wajib dimulai dengan keinginan kaum Hawa untuk bermimpi dan mengeksplorasi minat.

Itu karena masih banyak perempuan yang terlalu cepat terintimidasi serta mempertanyakan kesanggupan diri sebelum mencoba bidang-bidang yang hingga kini masih didominasi oleh laki-laki.

Bersamaan dengan upaya menormalisasi keberadaan wanita di ‘ruang’ pria, Putri masih mencurahkan fokus untuk menuntaskan sisa tantangan The Explorer’s Grand Slam. Persiapan yang terbagi menjadi empat aspek utama, yaitu fisik, teknikal, mental dan finansial sudah direncanakan dan rutin diimplementasikan untuk menuntaskan misi jangka panjang ini.

"Mau latihan apapun, fisik, teknikal, mental, kita akan bisa menjadi lebih baik dalam hal-hal tersebut, setelah melakukannya berkali-kali," Putri menegaskan.

4 dari 5 halaman

Road to The Explorer's Grand Slam

Kini, di tengah kesibukannya sebagai perempuan yang bekerja di perusahaan gas Qatar, serta berpengalaman bekerja di wilayah lepas laut (offshore), Putri Handayani sedang menjalani ekspedisi mendaki sejumlah puncak gunung tertinggi di dunia, yaitu The Explorer's' Grand Slam.

Dijelaskannya, alasan memutuskan untuk memulai The Explorer's' Grand Slam, yaitu tantangan di dunia mountaineering, menyelesaikan 7 puncak tertinggi di 7 benua serta kutub utara dan selatan. Sejak pertama kali memulai ekspedisi pada 2016, sampai saat ini Putri sudah menyelesaikan 5.

Disebutkannya, 5 puncak itu adalah Kilimanjaro di Tanzania, puncak tertinggi di Afrika. Cartensz Pyramid di Papua, Indonesia, yang tertinggi di Benua Australia dan Oceania. Elbrus di Rusia, yang tertinggi di Benua Eropa. Gunung Aconcagua di Argentina, yang tertinggi di Amerika Selatan, dan Denali, gunung di Alaska, tertinggi di Amerika Utara.

"Selanjutnya, insya Allah Desember 2023, Vinson Massif tertinggi di Antartika dan Kutub Selatan. Rencananya, insya Allah juga, April 2024 di Kutub Utara, dan Everest di Nepal atau China, belum ditentukan rutenya dari mana, sebagai puncak tertinggi di Asia dan dunia," Putri menjelaskan.

Diakui Putri, keputusannya untuk mengambil tantangan The Explorer's' Grand Slam ini bicara kepada motivasi hidupnya, yaitu otonomi, mastery, dan purpose.

"Nah, di mountaineering ekspedisi ini salah satu tantangannya dan jadi motivasi besar," terang Putri, yang memiliki ciri khas mengibarkan Bendera Merah Putih dan kain batik di setiap puncak yang digapai.

Jika nantinya berhasil menyelesaikan The Explorer's' Grand Slam, Putri Handayani bakal jadi orang Indonesia pertama yang mendapatkan gelar The Explorer's' Grand Slam.

"Intinya, tidal ada kata terlambat untuk memulai sesuatu," ujar Putri, sembari memotivasi anak-anak muda untuk jangan menyerah mencapai mimpi dan cita-cita.

5 dari 5 halaman

Inspirasi Anak-anak Muda

Moderator Sharing Session "Road to The Explorer's' Grand Slam" di Sekata Kopi, Jalan Sei Batu Gingging, Kota Medan, Yudha Lesmana Pohan mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan bertujuan untuk memberi pengetahuan kepada anak-anak muda Medan tentang dunia mountaineering.

"Bahwasannya, ada seorang perempuan asal Serdang Bedagai, Sumut, sedang menjalani ekspedisi yang sangat luar biasa, namanya Putri Handayani,” ujarnya.

Para peserta yang hadir berasal dari berbagai kalangan, ada dari Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala), pegiat kegiatan di alam bebas, serta anak-anak muda Medan yang berasal dari berbagai profesi.

"Apalagi ini mau menyambut HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-78 pada 17 Agustus 2023. Kehadiran Putri Handayani bisa menjadi inspirasi dan penyemangat untuk anak-anak muda," Yudha menandaskan.

Video Terkini