Sukses

Jelang HUT Kemerdekaan RI, Berikut Sejarah dan Isi Teks Proklamasi

Teks Proklamasi adalah salah satu tanda bukti kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.

Liputan6.com, Bandung - Saat Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 salah satu tanda kemerdekaan adalah dengan pembacaan Teks Proklamasi. Proklamasi menjadi sebuah tanda bahwa bangsa kita telah meraih kemerdekaan dan kebebasannya.

Teks Proklamasi Indonesia dibuat dengan singkat karena pada saat penyusunannya saat itu berada dalam situasi darurat usai pengeboman dua kota di Jepang yaitu Hiroshima dan Nagasaki.

Terdapat beberapa peristiwa yang terjadi dalam pembacaan teks proklamasi yang terjadi sangat mendesak tersebut. Sehingga teks proklamasi mempunyai sejarah yang cukup panjang dalam perjuangannya untuk disuarakan.

2 dari 4 halaman

Sejarah Teks Proklamasi

Melansir dari Gramedia sejarah teks proklamasi berhasil dirumuskan dengan melalui proses yang cukup panjang. Saat itu bermula dari pembentukan Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).

Saat itu, terdapat kekosongan pemerintahan usai pengeboman di Hiroshima dan Nagasaki Jepang. Tepatnya pada 6 Agustus 1945 terjadi peristiwa pengeboman di kota Hiroshima, Jepang oleh Amerika Serikat. Kemudian BPUPKI pun berganti menjadi PPKI untuk memberikan penegasan bahwa bangsa Indonesia ingin segera merdeka.

Adapun pada 9 Agustus 1945 Jepang kembali dijatuhi bom tepatnya di kota Nagasaki dan membuat Jepang menyerah pada sekutu. Sehingga pada 12 Agustus 1945 terdapat tiga tokoh nasional yaitu Radjiman Wedyodiningrat, Soekarno, dan Mohammad Hatta yang berkunjung ke Dalat, Vietnam.

Kunjungan tersebut untuk menemui undangan dari Jenderal Terauchi dan menjadi upaya dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Dua hari setelah nya saat kembali ke Indonesia pada hari yang sama radio British Broadcasting Corporation (BBC) memberitakan bahwa Jepang resmi menyerah pada Sekutu.

Alhasil golongan muda yaitu Sutan Sjahrir, Wikana, dan Darwin memanfaatkan momentum tersebut untuk mendesak Soekarno dan Hatta agar memproklamasikan kemerdekaan. Awalnya keinginan golongan muda tidak disambut baik oleh golongan tua karena tidak ingin adanya pertumpahan darah saat proklamasi.

Karena itu golongan muda pun menculik Soekarno dan Hatta pada 16 Agustus 1945 untuk mendesak keduanya segera memproklamirkan kemerdekaan. Soekarno dan Hatta dibawa ke Rengasdengklok agar tidak terbujuk dengan janji-janji yang diberikan Jepang dan harus cepat memproklamasikan kemerdekaan melalui radio.

Pada malam harinya Soekarno dan Hatta kembali dipulangkan ke Jakarta dan menuju ke rumah Laksamana Maeda dengan tokoh-tokoh nasional lainnya. Kedatangan ini dengan tujuan diskusi mengenai teks proklamasi.

Alhasil pada 17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB Soekarno memproklamirkan kemerdekaan di halaman rumahnya yang terletak di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56 Jakarta. Bahkan upacara kemerdekaan turut dilakukan dengan pengibaran bendera merah putih yang diiringi lagu Indonesia Raya.

Terdapat barisan dari para pemuda hingga rakyat yang turut serta menyaksikan kemerdekaan Indonesia tersebut. Kabar proklamasinya pun disiarkan melalui media massa, radio, hingga melalui surat selebaran dan membuat Indonesia bebas dari penjajahan dan mulai membangun sebuah bangsa yang berdaulat.

3 dari 4 halaman

Bunyi Teks Proklamasi Asli Tulisan Tangan

Teks Proklamasi disusun oleh Soekarno, Mohammad Hatta, dan Ahmad Soebardjo dengan tulisan tangan. Berikut ini adalah bunyi teks proklamasi asli tulisan tangan Soekarno:

Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia.

Hal2 jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan dengan tjara saksama dan dalam tempoh jang sesingkat-singkatnja.

Djakarta, 17-8-’05

Wakil2 bangsa Indonesia

4 dari 4 halaman

Bunyi Teks Proklamasi Asli Ketikan

Teks proklamasi yang disusun dengan tulisan tangan pun oleh Soekarno dan Hatta diserahkan kepada Sayuti Melik untuk diketik. Berikut ini adalah bunyi teks proklamasi asli ketikan:

Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan Kemerdekaan Indonesia.

Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan dengan tjara saksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.

Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05.

Atas nama bangsa Indonesia,

Soekarno/Hatta.

Video Terkini