Sukses

Aktivitas Gunung Karangetang Menurun, 39 Keluarga Masih Bertahan di Pengungsian

Sampai saat ini warga yang mengungsi belum diizinkan pulang karena aktivitas Gunung Karangetang dikhawatirkan meningkat lagi.

Liputan6.com, Sitaro - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) belum mengizinkan warga yang mengungsi pulang ke rumah meski aktivitas Gunung Karangetang di wilayah Kabupaten Kepulauan Sitaro, Provinsi Sulut, sudah menurun.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Kepulauan Sitaro Sonny Belseran mengatakan, aktivitas Gunung Karangetang dalam beberapa hari ini mulai menurun.

"Memang aktivitasnya mulai menurun, namun untuk memastikan apakah warga pengungsi sudah bisa pulang masih harus menunggu jawaban dari Badan Geologi," katanya.

Dia menyampaikan bahwa BPBD terus berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Api Karangetang mengenai penanganan warga Kelurahan Tatahadeng dan Tarorane di Kecamatan Siau Timur yang mengungsi.

Sampai saat ini warga yang mengungsi belum diizinkan pulang ke rumah mereka karena aktivitas Gunung Karangetang dikhawatirkan meningkat lagi. Sehingga warga yang sudah pulang ke rumah harus kembali lagi ke pengungsian seperti beberapa waktu lalu.

“Warga yang masih mengungsi agar sabar menunggu arahan dari pemerintah. Pasti akan disampaikan hasilnya, tetap bersabar. Kami terus menjamin ketersediaan logistik bagi warga yang saat ini masih berada di pengungsian," katanya.

Hingga saat ini 39 keluarga dari Kelurahan Tatahadeng dan Kelurahan Tarorane masih tinggal di pengungsian.

Pengungsi dari Kelurahan Tatahadeng sebanyak 17 keluarga dan terdiri atas sembilan warga lanjut usia (lansia) , 24 orang dewasa, 13 anak, dan tiga balita. Mereka mengungsi di Gereja GMIST Tualage Ruata Basaha.

Warga dari Dusun Mangaese, Kelurahan Tarorane, juga masih berada di pengungsian. Sebanyak 22 keluarga dari Dusun Mangaese yang terdiri atas tujuh orang lansia, 37 orang dewasa, sembilan anak, dan dua balita mengungsi Gereja GMIST Bukit Zaitun Tampungan.