Liputan6.com, Solo - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengaku tak diundang DPD PDIP Jawa Tengah untuk mengikuti acara konsolidasi kepala daerah se-Jawa Tengah di Semarang. Sebaliknya Wakil Wali Kota SoloTeguh Prakosa malah yang diundang mengikuti konsolidasi yang digagas Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto atau Bambang Pancul.
Wakil Wali Kota Solo itu mengaku telah menerima undangan dari DPD PDIP Jawa Tengah sejak beberapa hari yang lalu. Undangan tersebut ditujukan kepada semua kepala daerah di Jawa Tengah yang merupakan kader PDIP. Selain undangan secara fisik, ia juga mengetahui adanya undangan itu dari layanan pesan intsan WhatsApp.
"Saya kan langsung di WA grup kan ada. Karena saya struktur partai jadi ada WA grup dan tertulis undangan itu. Sedangkan saya menerima undangannya itu sudah lama hampir empat atau lima hari lalu," kata Wakil Gibran saat ditemui di Gedung DPRD Solo, Rabu (16/8/2023).
Advertisement
Harusnya Diundang
Lantaran diundang, Teguh Prakosa pun memutuskan untuk hadir di acara konsolidasi yang digelar di Hotel Padma, Semarang pada Selasa malam (15/8/2023). Lantas ketika muncul kabar bahwa Wali Kota Solo absen karena tidak diundang, ia mengaku heran karena semua kepala daerah diundang.
“Kan undangannya langsung ke masing-masing (kepala daerah). Saya yakin mestinya ada (undangan untuk Gibran),” ucap dia.
Menurut Teguh, keberangkatannya ke Semarang kapasitasnya bukan dalam rangka mewakili Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. Hal ini disebabkan semua kepala daerah yang berasal dari PDIP diundang untuk hadir dalam rapat yang bertajuk ‘Konsolidasi Pikir Kepala Daerah Kader dalam Menghadapi Situasi Saat ini dan Menuju Pemilu 2024’.
“Lho kan nggak ada disposisi kan rapat kepala daerah dan wakil kepala daerah. Mestinya saya menerima dan mas wali menerima karena masing-masing menerima undangan itu. Tapi kalau mas wali mengaku enggak menerima, nggak tahu itu,” bebernya.
Adapun materi yang disampaikan dalam konsolidasi yang dihadiri ketua PDIP Jateng Bambang Pacul itu, Teguh menyebutkan pertama tentang bagaiamana kepala daerah menjaga kondusivitas wilayah dalam tensi suhu politik yang makin tinggi mendekati Pemilu 2024. Sedangkan yang kedua, terkait tugas untuk memenangkan calon presiden yang diusung PDIP Ganjar Pranowo.
"Dua hal itu ya. Hanya dua hal itu, yang lainnya enggak ada," tegasnya.
Advertisement