Sukses

Pembangunan Capai 38 Persen, Tahun 2024 Presiden Dipastikan Upacara di IKN

Sejumlah infrastruktur dasar seperti jalan, air minum, air limbah dan pengelolaan sampah dan berbagai akses turut dikerjakan dengan progress positif

Liputan6.com, Penajam Progres pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara terus dikejar. Sejak di mulainya pembangunan tahun 2022 lalu, sampai saat ini progres pembangunan telah mencapai 38 persen.

Dari data yang didapat, progres pembangunan IKN Nusantara yang sudah tercapai terdiri dari pembangunan bendungan Sepaku, Istana Negara, Kantor Presiden, kantor Kementerian Sekretariat Negara, 4 kawasan kantor Kemenko, serta rumah tapak menteri.

“Progres pembangunan sudah mencapai 38 persen dan investasi yang masuk sudah mencapai Rp 10 triliun,” ucap Kepala Otorita IKN Nusantara, Bambang Susantono, usai upacara HUT ke-78 RI di IKN, Kamis (17/8/2023).

Selain itu, sejumlah infrastruktur dasar seperti jalan, air minum, air limbah dan pengelolaan sampah dan berbagai akses turut dikerjakan. Sementara itu, Deputi Sarana dan Prasarana Otorita IKN Nusantara Silvia Hakim mengatakan, akses menuju kawasan 1A, 1B dan 1C sudah mulai dikerjakan.

Oleh karena itu, rencana Presiden RI mengikuti upacara 17 Agustus tahun 2024 mendatang bisa terealisasi. Sementara itu, pembangunan istana negara pun di pastikan akan selesai pada Juli 2024 mendatang.

“2024 upacara di sini targetnya, kawasan 1A di sekitar Sumbu Kebangsaan dari istana negara sampai titik nol membentang ya, di sepanjang itu sudah berdiri rumah tapak menteri dan Kemenko, dan pembangunan komersial seperti mall, tempat ngumpul, makan, tempat entertainment seperti plaza publik, taman, itu di sekitar Sumbu Kebangsaan,” bebernya.

Sampai saat ini progres pembangunan istana negara telah mencapai 20 persen. Di mana istana sudah di lantai 2 dan 3. Sedangkan kantor presiden sudah di lantai 3 dan 4.

2 dari 2 halaman

Kendala

“Jadi kurang lebih 20 persen dikejar Juli 2024 harus sudah selesai khususnya istana negara,” tegas Silvia.

Selama ini kendala yang dihadapi dalam pembangunan IKN yakni kondisi alam. Di mana kontur tanah yang ada di lokasi pembangunan berbukit dan tanahnya butuh penanganan khusus.

“Kita membangun di tengah hutan yang kontur tanahnya tidak rata, berbukit dan pendekatan cara pembangunan yang harus memperhatikan lingkungan, dan kita tidak bisa main babat pohon hanya boleh babat sesuai kebutuhan saja, dan itu memberikan konsen tambahan dibandingkan dengan daerah lain. Di sini tidak bisa walaupun disuruh percepatan kita tetap memikirkan aspek lingkungannya,” paparnya.

Selain itu jenis tanah di IKN yang butuh treatment khusus ini juga menjadi salah satu kendala saat pembangunan.

“Ini jenis tanah klaisel yang dimana ketika terekspose ke udara dan air dia akan melunak jadi setiap kali kita mulai pembangunan harus kita treatment dulu tanahnya, apakah digali kemudian di pindahkan, dan diganti dengan tanah yang lebih baik atau bentuk-bentuk penguatan lainnya,” pungkasnya.

Video Terkini