Sukses

Klungkung Kirim 17 Ton Sampah Residu untuk Bahan Bakar ke Pasuruan

Setelah menekan anggaran tanaman hias, Kabupaten Klungkung Bali mengirim sampah olahan sebagai bahan bakar ke Kabupaten Pasuruan sebanyak 17 ton.

Liputan6.com, Klungkung - Setelah sebelumnya bisa menekan angka anggaran untuk tanaman hias, Kabupaten Klungkung kembali membuat gebrakan baru, yakni mengirim hasil sampah yang sudah diolah dan dipilah menjadi sampah residu ke Pasuruan, Jawa Timur (Jatim).

Sampah itu bukan hanya sampah olahan yang tidak memiliki manfaat. Sampah olahan itu berfungsi sebagai alternatif bahan bakar batu bara yang selama beberapa tahun terakhir mulai digunakan di beberapa daerah.

Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta mengungkapkan bahwa sebanyak 17 ton Refuse Derived Fuel (RDF) dalam bentuk Solid Recovered Fuel (SRF) dari Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) Center Klungkung dikirimkan ke Pasuruan.

Menurut Bupati Suwirta, pengiriman sampah residu itu adalah bahan bakar pengganti batu bara dikirim ke PT Kemasan Ciptatama Sempurna (KCS) sebagai off taker di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.

2 dari 2 halaman

Tekan Volume Sampah di TPA

"Sebenarnya ini adalah pengiriman produksi SRF yang ke 5. Hari ini adalah jumlah pengiriman terbanyak yakni 17 ton, total keseluruhan SRF hasil pengolahan sampah residu yang terkirim ke off taker sebanyak 35 ton," kata Bupati Suwirta.

Dirinya menjelaskan, apabila jumlah sampah itu dibuang begitu saja di wilayah Bali berapa banyak volume sampah yang akan menumpuk di tempat pembuangan akhir (TPA). 

"Mudah-mudahan pengiriman 17 ton bisa menjadi momentum pengolahan sampah residu di Klungkung. Kalau saya bisa artikan 17 itu menjadi satu tujuan menuju Klungkung bebas sampah residu," ucap Suwirta.

Sementara itu, Direktur CTBL Putu Ivan Yunatana menyebut pengiriman tersebut merupakan kolaborasi nyata yang tujuan adalah membantu pengelolaan lingkungan secara komperhensif.

"Residu yang terbuang ke TPA dapat menjadi sumber daya yang bermanfaat. Dengan residu yang tidak ke TPA tentunya akan mengurangi beban Pemda dalam pengelolaan TPA," kata Ivan.

Pihaknya sebagai penyedia dan operator mesin memastikan pengelolaan residu menjadi RDF di TOSS Center tak berbau busuk dan menimbulkan asap.

"Mesin ini dioperasionalkan kurang lebih ratusan ton sampah residu yang mestinya terbuang ke TPA Sente bisa diolah. Olahan itu menjadi menjadi RDF dalam bentuk SRF sebanyak 35 ton. Dan juga hasil pilahan lain yang memilki nilai manfaat lainnya," tutur Ivan.

Â