Liputan6.com, Bandung - Gula darah adalah gula atau glukosa yang ada dalam darah kita. Gula darah berasal dari makanan yang kita makan dan merupakan sumber energi utama bagi tubuh.
Glukosa dihasilkan dari proses pencernaan makanan yang mengandung karbohidrat, seperti nasi, roti, kentang, buah-buahan, dan camilan yang mengandung gula.
Setelah karbohidrat dipecah menjadi glukosa, molekul gula ini akan dialirkan dalam darah untuk diproses menjadi energi bagi sel-sel tubuh.
Advertisement
"Namun, sel tubuh tidak dapat langsung mengubah glukosa menjadi energi. Dalam proses ini, Anda membutuhkan peran insulin," terang dokter spesialis penyakit dalam RS Siloam Karawaci, Jimmy Tandradynata, seperti dicuplik dari laman Hello Sehat, Sabtu, 19 Agustus 2023.
Jimmy menjelaskan insulin merupakan hormon dari pankreas yang membantu penyerapan glukosa oleh sel tubuh. Hormon ini dilepaskan saat gula darah meningkat.
Fungsi insulin adalah untuk menjaga agar gula darah tetap dalam rentang normal, tidak terlalu tinggi (hiperglikemia) atau terlalu rendah (hipoglikemia).
"Adanya gangguan insulin bisa membuat tubuh sulit menjaga kadar gula dalam darah tetap normal. Jika dibiarkan, hal ini bisa berujung menjadi penyebab diabetes," sebut Jimmy.
Adapun kisaran kadar gula darah yang normal dalam satuan miligram per desiliter (mg/dL), diantaranya adalah:
- Gula darah puasa (setelah tidak makan selama 8 jam): 70-99 mg/dL.
- Satu sampai dua jam setelah makan: kurang dari 140 mg/dL.
- Gula darah sewaktu: kurang dari 200 mg/dL.
- Gula darah sebelum tidur: 100-140 mg/dL.
Kadar gula darah di atas rentang tersebut mengindikasikan prediabetes atau diabetes. Prediabetes merupakan kondisi saat gula darah lebih tinggi dari normal, tapi belum tergolong sebagai diabetes.
Seseorang dapat dikatakan memiliki gula darah tinggi jika gula darah sewaktunya lebih dari 200 mg/dL, atau 11 milimol per liter (mmol/L).
Sementara itu, seseorang disebut memiliki gula darah rendah jika kadarnya turun drastis di bawah 70 mg/dL.
"Mengalami salah satu dari kondisi tersebut menandakan bahwa kadar glukosa darah Anda sudah tidak lagi normal," sebut Jimmy.
Kadar gula darah bisa naik-turun, tergantung dengan pola makan, aktivitas fisik sehari-hari, efek samping obat, dan faktor-faktor lainnya.
Pada umumnya, perubahan kadar gula darah sewaktu-waktu masih termasuk wajar jika angkanya tidak berubah sangat drastis dalam waktu cepat.
"Rentang gula darah normal pada anak-anak dan lansia secara umum tidaklah berbeda dengan orang dewasa," tambah Jimmy.
Namun, kadar gula darah anak-anak cenderung mudah berubah bila dibandingkan dengan orang dewasa.
Inilah mengapa anak-anak lebih rentan mengalami penurunan kadar gula darah hingga ke tingkat yang sangat rendah alias hipoglikemia.
Biasanya, anak-anak yang paling rentan mengalami hipoglikemia ialah yang memiliki penyakit diabetes tipe 1.
Melansir laman Alo Dokter, kadar gula darah normal tidak berpatokan pada satu angka baku karena kadar gula darah bisa berubah-ubah, misalnya saat sebelum dan sesudah Anda makan atau saat sebelum tidur.
"Pada orang yang sehat, kadar gula darah penting untuk dijaga agar tetap stabil dalam rentang normalnya. Hal ini guna mencegah terjadinya resistensi insulin atau risiko terkena diabetes," jelas dr. Kevin Adrian dalam keterangan tertulisnya di laman alodokter.
Sementara itu, pada penderita diabetes, kadar gula darah penting untuk dikontrol agar tidak menimbulkan kerusakan organ lebih lanjut
Â
Baca Juga
Jaga Kadar Gula Darah
Untuk menghindari efek gula darah terlalu rendah atau tinggi, Anda perlu menjaga kadar gula darah Anda agar tetap dalam batas normal. Berikut ini adalah cara-cara yang bisa Anda lakukan:
1. Olahraga secara rutin
Untuk menjaga gula darah dalam kadar yang normal, Anda perlu berolahraga setidaknya 2,5 jam per minggu secara teratur atau sekitar 20−30 menit setiap hari.
Anda bisa melakukan olahraga yang berfokus untuk melatih kekuatan otot-otot tubuh, seperti latihan angkat beban atau olahraga lain yang Anda sukai.
Beberapa riset menunjukkan bahwa olahraga rutin mampu membantu tubuh mengontrol kadar gula darah dengan lebih baik.
Namun, ingat. Hindari melakukan aktivitas fisik yang berlebihan, karena hal tersebut bisa memicu hipoglikemia, terutama jika Anda sedang menjalani pengobatan diabetes.
2. Perhatikan asupan nutrisi
Memperhatikan asupan makanan juga perlu Anda lakukan untuk menjaga kadar gula darah normal.
Berikut adalah jenis nutrisi yang perlu Anda cukupi beserta contoh makanan sehat untuk menjaga kadar gula darah normal:
- Karbohidrat, seperti ubi, pasta dari biji-bijian utuh, dan nasi merah
- Protein, seperti daging dada ayam tanpa kulit, ikan, dan yogurt
- Lemak sehat, seperti ikan, alpukat, dan kacang-kacangan
- Serat, seperti oatmeal, kacang, buah-buahan, dan sayuran
Selain jenis makanannya, Anda juga perlu memperhatikan porsi makan dan waktu makan Anda. Makanlah 3 kali sehari dengan porsi sedang, dan selingi dengan 2 camilan bernutrisi di sela-sela jam makan Anda.
3. Kelola stres
Stres bisa menyebabkan kadar gula darah Anda meningkat. Oleh sebab itu, Anda perlu mengelola stres dengan baik untuk menjaga kadar gula darah tetap normal.
Cara bisa dengan melakukan teknik relaksasi, seperti meditasi, atau melakukan hobi yang Anda senangi.
4. Hentikan kebiasaan merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol
Baik pada orang yang sehat atau pada pasien diabetes, kebiasaan merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol diketahui dapat membuat kadar gula darah sulit terkontrol.
Oleh karena itu, Anda perlu menjauhi kebiasaan tersebut guna menjaga kadar gula darah tetap normal dan stabil.
Cobalah terapkan kebiasaan-kebiasaan di atas untuk menjaga kadar gula darah normal. Apabila Anda masih memiliki pertanyaan terkait kisaran kadar gula darah normal atau bagaimana cara mempertahankannya sesuai kondisi Anda, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.
Seperti pepatah mengatakan malu bertanya sesat dijalan. Lebih baik mencegah daripada mengobati mungkin harus ditekankan kembali dalam kondisi sekarang ini. Tetap sehat dan terus semangat!.
Advertisement