Liputan6.com, Garut - Sebanyak enam kecamatan di Kabupaten Garut, Jabar, yang terdampak kekeringan mendapat pasokan air bersih dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut Aah Anwar Saefuloh, Senin (21/8/2023) mengatakan, pemda tengah berupaya menyiapkan sarana dan prasana untu memenuhi kebutuhan air.
Dirinya menuturkan, Pemkab Garut sudah melakukan antisipasi bencana kekeringan di Garut dengan menyiapkan personel dan truk tangki air dari PDAM, PMI, damkar, dan dinas sosial yang diturunkan untuk mendistribusikan air kepada masyarakat yang terdampak kekeringan akibat kemarau tahun ini
Baca Juga
Pemkab Garut, kata dia, sudah menetapkan status darurat bencana, kemudian bersiap menetapkan status tanggap darurat bencana yang semua jajaran pemerintah daerah bergerak bersama untuk menanggulangi masalah kekeringan.
Advertisement
"Sekarang kita sedang persiapan status tanggap darurat bencana, wilayah yang terdampaknya saat ini dilaporkan ada enam kecamatan," katanya.
Ia menyebutkan, kecamatan yang sudah dilanda kekeringan dan masyarakatnya kesulitan air bersih yakni Kecamatan Peundeuy, Cigedug, Malangbong, Cikelet, Bungbulang, dan Selaawi.
Daerah itu, kata dia, mengusulkan bantuan air bersih untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sehari-hari, terutama untuk kebutuhan minum dan memasak.
"Enam kecamatan itu usulannya untuk pembangunan sumber air, kedua pengiriman air, ditanggap darurat ini pada masalah pengiriman air, kita sporadis secara usulan," katanya.
Ia menambahkan selain mendistribusikan air bersih, Pemkab Garut juga sedang menyiapkan beberapa tangki air berkapasitas 1.000-2.000 liter untuk penampungan air di sekitar lingkungan masyarakat.
Keberadaan tangki air itu, kata dia, untuk memudahkan masyarakat mengambil air bersih, sehingga tidak perlu lagi antre di truk tangki air.
"Jadi nanti petugas datang tinggal masukkan air ke torn (tangki air) tempatnya disentrakan, jadi warga yang butuh tinggal ambil," katanya.