Liputan6.com, Jakarta - Universitas Hasanudin bekerja sama dengan Taiwan International Cooperation and Development Fund (Taiwan ICDF) membuktikan keberhasilan dalam meningkatkan hasil varietas padi unggul di wilayah Sulawesi Selatan. Kerja sama ini berhasil meningkatkan produktivitas petani, dengan perluasan lahan yang digunakan di Sulawesi Selatan.
“Kerja sama yang sudah berjalan selama 6 tahun ini menutup fase pertamanya, antara Universitas Hasanudin dan TETO, untuk pengembangan pertanian di Sulawesi Selatan, pemanfaatan bibit unggul, dan selama riset 6 tahun menunjukkan hasil positif dengan meningkatnya produktivitas petani,”kata Dirjen Dikti Kemendikbudristek Prof Nizam pada acara Expanding High Quality Rice Seed Production di Hotel Mulia, Senin (28/8/2023)
Proyek ini telah membantu pengembangan organisasi petani dan produksi benih padi di Sulawesi Selatan. Dengan meningkatkan hasil varietas padi unggul, maka akan dapat meningkatkan produksi dan kualitas beras secara keseluruhan, sekaligus akan meningkatkan pendapatan produsen benih.
Advertisement
Proyek ini dilakukan dengan mengadakan sesi pelatihan dan merevisi manual budidaya padi, sehingga secara efektif mendorong pembangunan pertanian.
“Ini hal luar biasa bagi saya, bukan lagi tentang riset dan pengembangan tapi sudah skala besar yang mana sepertiga dari kebutuhan benih di Sulawesi Selatan, diproduksi oleh proyek ini, dan ini melibatkan banyak sekali petani yang berkontribusi untuk menyiapkan benih unggul untuk petani lainnya,” kata Rektor Universitas Hasanuddin Jamaluddin Jompa.
“Kalau dulu mereka hanya menerima benih dari pemerintah bahkan beli dari swasta. Dengan metode baru mereka sadar bahwa produksi padi salah satunya tergantung juga dengan kualitas benih yang baik,” kata Jamaluddin.
“Hal inilah yang menjadi faktor penting sehingga Sulawesi Selatan bisa surplus dua juta ton per tahun dan hasilnya dapat disebarkan ke seluruh provinsi lain.”
Pengumpulan data meteorologi dan panduan pertanian secara real time juga turut dilakukan guna mengoptimalkan proses produksi beras. Demonstrasi drone dalam proyek ini juga telah mengeksplorasi penerapan teknologi modern di bidang pertanian yang akan membuka kemungkinan baru dalam produksi pertanian.
“Keberhasilan Unhas bersama Taiwan untuk meningkatkan varietas agar punya daya produktivitas yang lebih tinggi, tahan hama, tahan kekeringan itu menjadi suatu labeling dari Unhas. Sebagai menteri saya mengapresiasi dan mendorong itu bisa dilakukan dengan MOU yang baru dengan lebih khusus antara Unhas dan Taiwan,” kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.