Liputan6.com, Jakarta - Provinsi Banten menghadirkan minuman khas yang berasal dari buah sawo dan kelapa muda. Dalam panorama kuliner Nusantara yang kaya, es sekemu muncul sebagai permata yang tak ternilai harganya dan menjadi kuliner Banten.
Terbuat dari bahan-bahan alami yang dipadu dengan keahlian tangan para perajin kuliner lokal, es sekemu menawarkan pengalaman menyegarkan yang tidak hanya memanjakan lidah, tetapi juga mengajak kita untuk merenungkan sejarah dan warisan budaya daerah ini.
Berpadu dengan rasa manis yang pas dan tekstur yang lembut, es sekemu tak hanya sekadar sajian pelepas dahaga, tetapi juga sebuah karya seni kuliner yang menggambarkan kearifan lokal. Bagi penduduk setempat, es sekemu telah lama menjadi bagian tak terpisahkan dari keseharian, mengingatkan akan keanekaragaman alam dan tradisi yang diwariskan secara turun-temurun. Dalam satu gigitan, kita tidak hanya merasakan kenikmatan rasa, tetapi juga merasakan sentuhan hangat budaya Banten yang abadi.
Advertisement
Di balik setiap suapannya, es sekemu juga menyimpan jejak perjalanan panjang sejarah. Merupakan cerminan dari perpaduan budaya dan perdagangan yang telah menghiasi kawasan Banten selama berabad-abad, es sekemu menjadi saksi bisu dari pertukaran budaya dan rempah-rempah yang berlimpah.
Penggunaan bahan-bahan alami seperti santan, gula aren, dan buah-buahan segar menjadi perpaduan kekayaan alam daerah ini. Rasa autentik yang ditanamkan dalam setiap sajian es sekemu bukan hanya mencerminkan keahlian para koki, tetapi juga merupakan penghormatan terhadap sejarah dan jalinan sosial yang mengakar dalam setiap gigitan.
Kenikmatan Es Sekemu
Tak hanya sekadar kuliner, es sekemu telah menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas lokal. Acara-acara khas daerah, festival, hingga acara keluarga, semuanya dirayakan dengan kehadiran es sekemu yang menghangatkan dan menyatukan hati. Bahkan, melalui rasa yang dimilikinya, es sekemu mengajak siapa saja yang mencicipinya untuk memahami dan menghargai keberagaman yang ditemukan di wilayah ini.
Sebagai warisan budaya yang patut dijaga, es sekemu terus mengalami inovasi dan transformasi. Para kreatif kuliner lokal terus menciptakan variasi baru yang tetap menghormati akar budayanya. Dari yang klasik hingga modern, es sekemu menjelma menjadi simbol adaptasi dan kreativitas yang terus hidup dalam setiap generasi.
Dengan demikian, es sekemu bukan hanya sebuah hidangan penyejuk, tetapi juga cerminan sejarah, identitas, dan inovasi yang mengalir dalam nadi kuliner Banten. Sehingga, saat kita menyelami setiap sendok es sekemu, kita tidak hanya merasakan kenikmatan pada lidah, tetapi juga merasakan koneksi yang mendalam dengan warisan budaya yang terus berkembang di wilayah ini.
Advertisement
Bahan dan Cara Pembuatan
Bahan
1 buah serutan kelapa muda, pisahkan dengan bagian airnyaÂ
350 gram sawo matang, kupas dan potong-potongÂ
1 sdm selasi, rendamÂ
200 ml air kelapa es batu secukupnyaÂ
200 gram gula pasirÂ
200 ml air Vanili secukupnyaÂ
2 lembar daun pandanÂ
2 tetes pewarna hijau dari daun suji
Langkah Pembuatan
- Siapkan panci untuk merebus. Masukkan air, gula pasir, vanili, daun pandan, dan pewarna hijau. Masak dengan api kecil sampai mendidih. Angkat dan diamkan hingga suhu turun.
- Siapkan gelas saji. Masukkan parutan kelapa, potongan buah sawo, dan selasih.
- Tambahkan air sirup pandan ke dalam gelas. Masukkan air kelapa dan es batu secukupnya.
- Sajikan es sekemu segera.