Liputan6.com, Jakarta - Beberapa orang sering mengalami pusing dan ketidaknyamanan saat melihat cahaya atau gambar yang diproyeksikan melalui proyektor. Istilah yang menggambarkan fenomena ini adalah 'efek pelangi' atau yang lebih dikenal dengan 'rainbow effect'.
Meskipun hanya mempengaruhi sebagian orang, efek ini memiliki potensi menjadi masalah serius, terutama dalam situasi penting seperti presentasi kepada klien atau audiens yang kritis.
Rainbow effect adalah gangguan visual yang dialami oleh sebagian orang saat mereka melihat gambar atau cahaya yang dihasilkan oleh proyektor dengan teknologi DLP (Digital Light Processing). Efek ini mengakibatkan penglihatan seolah-olah melihat pelangi berkeliling di sekitar gambar yang diproyeksikan.
Advertisement
Meskipun pusing menjadi gejala umum, efek ini dapat mengganggu pemahaman isi presentasi, bahkan dalam kasus yang lebih serius, bisa menyebabkan rasa mual dan hilangnya kesadaran.
Fenomena ini memiliki potensi dampak yang cukup signifikan, terutama dalam konteks bisnis dan hiburan. Dalam situasi presentasi, misalnya, efek pelangi dapat mengganggu konsentrasi audiens dan mengurangi efektivitas pesan yang ingin disampaikan.
Bayangkan situasi di mana seorang eksekutif sedang menjelaskan proposal kepada klien penting, namun klien tersebut justru merasa pusing dan tidak nyaman setelah melihat presentasi dari proyektor. Hal ini berpotensi merusak citra profesionalisme dan gagalnya potensi kerjasama yang penting.
Meskipun solusi instan untuk menghindari efek pelangi adalah dengan menghentikan penggunaan proyektor, itu bukanlah langkah yang realistis. Sebagai alternatif, proyektor dengan teknologi yang mampu mengatasi masalah ini menjadi solusi yang lebih bijak.
Pada umumnya, efek pelangi terjadi pada proyektor dengan teknologi DLP yang menggunakan roda warna (color wheel) untuk menghasilkan gambar berwarna. Sayangnya, desain ini tidak cocok untuk mata beberapa individu yang sensitif terhadap perubahan cepat warna primer yang berputar di layar, sehingga menyebabkan efek pelangi yang mengganggu.
Menghadapi tantangan 'Rainbow Effect', Microvision, salah satu pelopor industri proyektor di Indonesia sejak 2010, telah meluncurkan solusi yang menarik. Microvision menghadirkan proyektor terbaru mereka, yakni MV-E46WL, dengan desain yang mengutamakan kenyamanan mata.
Stevanus, selaku Manager Produk dari Microvision, menjelaskan, pihaknya sangat bersemangat untuk memperkenalkan proyektor terbaru, Microvision MV-E46WL.
"Kami mengakui pentingnya menghadirkan solusi untuk masalah 'Rainbow Effect' yang sering mengganggu pengalaman visual," kata dia, Selasa (29/8/2023).
Dilengkapi dengan resolusi WXGA yang canggih, proyektor Microvision MV-E46WL menawarkan pengalaman tampilan yang akurat, tajam, dan nyaman bagi mata pengguna. Dengan inovasi ini, Microvision berkomitmen untuk memberikan pengalaman visual yang lebih menyenangkan dan produktif.