Sukses

6 Makanan Khas Pekalongan Paling Ikonis

Pekalongan memiliki berbagai makanan khas yang ikonis.

Liputan6.com, Pekalongan - Mencicipi kuliner khas menjadi salah satu aktivitas wajib saat liburan. Seperti halnya saat jalan-jalan ke Pekalongan.

Pekalongan memiliki berbagai makanan khas yang ikonis. Tak heran jika kawasan ini bisa menjadi pilihan tepat untuk berburu wisata kuliner.

Mengutip dari berbagai sumber, berikut rekomendasi kuliner Pekalongan paling ikonis:

1. Garang Asem H. Masduki

Garang Asem H Masduki beralamat di Jalan Jenderal Sudirman Nomor 169, Kebulen, Pekalongan Barat, Kota Pekalongan. Garang asem khas Pekalongan sangat berbeda dengan garang asem di wilayah lain.

Garang asem ini berbentuk mirip rawon dengan kuah encer tanpa taoge. Sajian ini dibuat dari kluwek, belimbing wuluh, bawang merah, tomat, cabai utuh, dan bumbu lainnya. Warung Garang Asem H Masduki menjadi salah satu kuliner ikonik dan legendaris di Pekalongan karena sudah ada sejak 1952.

2. Nasi Megono Pak Bon

Nasi Megono Pak Bon berlokasi di Jalan Mawar, Poncol, Pekalongan Timur, Kota Pekalongan. Sajian berupa nasi hangat dan sayur nangka muda ini memang menjadi ciri khas Pekalongan.
Lauk pelengkapnya pun beragam, mulai dari ikan, tempe, sate telur puyuh, dan lainnya. Nasi megono biasanya dibungkus atau disajikan menggunakan daun pisang, sehingga memberikan aroma yang semakin menggugah selera.

Nasi Megono Pak Bon sudah ada sejak 1960-an dan dikelola secara turun-temurun. Menu andalan di tempat ini adalah nasi megono dengan lauk kari otot.

3. Nasi Uwet Haji Zarkasi

Nasi Uwet Haji Zarkasi berada di Jalan Sulawesi No.25, Kergon, Pekalongan Barat, Kota Pekalongan. Tempat makan ini menyajikan nasi megono dan nasi uwet.

Nasi uwet merupakan nasi dengan lauk olahan daging kambing. Sekilas sajian ini mirip gule, tetapi rasanya lebih segar.

Nasi Uwet Haji Zarkasi menjadi salah satu tempat yang wajib dikunjungi saat berada di Pekalongan. Nasi Uwet Haji Zarkasi sudah ada sejak 1959 dan dikelola secara turun-temurun.

4. Sate Klenteng Pak No

Sate Klenteng Pak No berlokasi di Jalan Blimbing No.14, Sampangan, Pekalongan Timur, Kota Pekalongan. Tempat makan ini menyajikan sate ayam yang unik.

Nasi atau lontongnya disajikan dengan kuah yang menggugah selera. Warung Sate Klenteng Pak No sudah berjualan sejak 1979.

5. Soto Tauto Bang Dul

Soto Tauto Bang Dul berlokasi di Jalan Dr. Sutomo, Sokorejo, Pekalongan Timur, Kota Pekalongan. Tauto merupakan singkatan dari tauco dan soto.

Sajian ini dipengaruhi oleh dua kultur budaya yang berbeda, yakni Tionghoa dan India. Masyarakat luar kota biasa menyebut kuliner ini sebagai soto pekalongan. Konon, warung soto ini sudah ada sejak 1990.

6. Warung Pindang Tetel Bu Ning

Warung Pindang Tetel Bu Ning berlokasi di Jalan Urip Sumoharjo Gg. H. Palal No.133, Podosugih, Pekalongan Barat, Kota Pekalongan. Sekilas, pindang tetel mirip dengan rawon.

Kedua masakan itu memang dibuat dari bumbu kluwek, tetapi rasa yang dihasilkan cukup berbeda. Awalnya, kuliner asli Pekalongan ini hanya memanfaatkan tetelan saja. Namun, kini juga dibuat dari daging sapi hingga jeroan.

 

Penulis: Resla Aknaita Chak