Sukses

Profil Presiden Gabon Ali Bongo, Presiden yang Ditangkap dalam Kudeta Militer

Presiden Gabon Ali Bongo saat ini ditangkap dan menjadi tahanan rumahan karena terjadinya kudeta militer.

Liputan6.com, Bandung - Saat ini, Presiden Gabon Ali Bongo diketahui meminta bantuan lewat sebuah video setelah beberapa jam ia digulingkan dan menjadi tahanan rumah dalam kudeta militer. Ia dikenal sebagai anak presiden terlama di Afrika yaitu Omar Bongo.

Melansir dari BBC dalam video tersebut Presiden Ali Bongo menyerukan kepada warganya untuk membuat keributan. Adapun para perwira senior militer muncul di TV nasional dan mengatakan jika mereka telah merebut kekuasaan.

"Atas nama rakyat Gabon, kami memutuskan mempertahankan perdamaian dengan mengakhiri rezim yang ada saat ini," ujar sekelompok militer di televisi.

Pihak militer menyampaikan jika saat ini Presiden Ali Bongo menjadi tahanan rumah dan mengumumkan jika hasil pemilu pada hari Sabtu batal. Penggulingan ini mengakhiri kekuasaan keluarganya yang telah berkuasa selama 56 tahun di Afrika Barat.

Melalui penggulingan kekuasaan tersebut beberapa orang diketahui turun ke jalan di banyak kota untuk merayakannya. Adapun kudeta ini menjadi kudeta kedelapan di Afrika dalam tiga tahun terakhir.

2 dari 2 halaman

Profil Presiden Gabon Ali Bongo

Ali Bongo merupakan pria kelahiran tahun 1959 dan saat ini dikenal sebagai Presiden Gabon yang telah berkuasa selama 14 tahun. Ia pernah menempuh pendidikan di Prancis dan mahir dalam berbahasa Inggris sosoknya juga dikenal sebagai anak dari Omar Bongo.

Diketahui Omar Bongo dikenal sebagai pemimpin yang diktator dan telah memimpin Gabon selama 42 tahun. Sosoknya dikenal sebagai pemimpin yang kaya raya tetapi membiarkan rakyatnya menderita kemiskinan.

Omar Bongo telah meninggal dunia karena sakit jantung pada 2009 dan kepemimpinan diganti oleh anaknya Ali Bongo. Anaknya tersebut memenangkan pemilihan presiden tetapi kemenangannya sempat memicu bentrokan antara polisi dan oposisi.

Sebelum menjadi presiden Ali Bongo pernah menjabat sebagai menteri pertahanan dan luar negeri ketika ayahnya memimpin. Ia menjadi presiden di tahun 2009 dan awalnya hadir untuk membangkitkan harapan untuk perubahan di wilayah yang penuh otoritarian.

Namun, citranya menjadi pudar ketika lawan-lawannya menuduh Ali Bongo telah merusak pemilu tahun 2016. Ia juga sering mendapatkan kritikan akibat sering memamerkan kekayaannya mengingat adanya kesenjangan sosial yang tinggi.