Sukses

Kelahiran Bayi Gajah Betina di Taman Nasional Tesso Nilo, Begini Penampakannya

Balai Taman Nasional Tesso Nilo punya keluarga baru setelah kelahiran gajah betina hasil perkawinan gajah jinak dengan gajah liar di hutan.

Liputan6.com, Pekanbaru - Balai Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) di Provinsi Riau, tepatnya di Desa Lubuk Kembang Bungo, Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan, kini punya anggota keluarga baru. Berjenis kelamin betina, satwa yang kelak berbadan bongsor itu belum diberikan nama.

Anggota keluarga baru itu merupakan bayi gajah betina. Dia lahir ke bumi pada Kamis, 31 Agustus 2023, tepatnya pukul 05.00 WIB dari induk gajah bernama Lisa.

Kepala Balai TNTN Heru Sutmantoro menjelaskan, gajah Lisa merupakan anggota elephants flying squad Lubuk Kembang Bungo. Lisa sudah 4 kali melahirkan penerus keberadaan gajah di TNTN.

"Gajah Lisa dikawinkan dengan gajah liar di TNTN, proses kelahiran normal dan induk gajah dalam keadaan sehat," kata Heru, Jumat petang, 1 September 2023.

Untuk memantau kondisi medis Lisa dan anaknya, Balai TNTN sudah mempersiapkan dokter hewan serta petugas kesehatan lainnya. Tim akan memantau secara berkala agar keduanya sehat dan anak gajah berkembang dengan baik.

Sebelum kelahiran gajah ini, Lisa sudah pernah melahirkan gajah bernama Imbo, Rimbani, dan Ryu. Semuanya sudah besar dan menjadi anggota elephants flying squad.

Selain Lisa, gajah betina lainnya yang sudah beberapa kali melahirkan adalah Ria. Kelahiran-kelahiran ini merupakan penguatan fakta bahwa kawasan hutan TNTN merupakan habitat penting dalam peningkatan populasi gajah sumatera.

Heru menerangkan, pada Tahun 2011 IUCN telah menetapkan tentang status konservasi gajah sumatera ke dalam kategori Critically Endangered (CR) yang artinya satwa ini berada di ambang kepunahan.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Hampir Punah

Gajah sumatra merupakan salah satu jenis mamalia yang dilindungi sebagaimana tercantum dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor: P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa Dilindungi.

Menurut Heru, kelahiran-kelahiran bayi gajah di elephants flying squad TNTN telah meningkatkan optimisme dan semangat melestarikan kembali populasi gajah.

Balai TNTN berharap lahirnya gajah sumatera dini dapat mewujudkan visi, misi dan tujuan pengelolaan TNTN. Dengan bertambahnya bayi gajah tersebut , maka saat ini jumlah total gajah di elephants flying squad camp TNTN menjadi 10 ekor.

"Jumlah itu terdiri dari 4 ekor gajah dewasa, 3 ekor gajah remaja, dan 3 ekor gajah anak," imbuh Heru.