Sukses

Akselerasi Sepeda Motor Listrik di Indonesia, IBC Kenalkan Platform BAMS di Ajang AIPF 2023

MIND ID mendukung penuh pengembangan Battery Asset Management Service (BAMS) yang digagas oleh perusahaan ekosistem baterai dan kendaraan listrik terintegrasi Indonesia Battery Corporation (IBC).

 

Liputan6.com, Jakarta - BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID mendukung penuh pengembangan Battery Asset Management Service (BAMS) yang digagas oleh perusahaan ekosistem baterai dan kendaraan listrik terintegrasi Indonesia Battery Corporation (IBC). BAMS sendiri akan turut berpartisipasi dalam ASEAN Indo-Pasific Forum (AIPF) 2023 yang rencananya akan digelar di Hotel Mulia, Jakarta pada 5-6 September 2023 mendatang.

Perlu diketahui, AIPF 2023 digelar dengan mengangkat tema "Implementation of the ASEAN Outlook on the Indo-Pacific". AIPF merupakan flagship event Keketuaan ASEAN Indonesia 2023. Forum ini digelar bersamaan dengan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-43 dan KTT Asia Timur.

Adapun BAMS merupakan sebuah platform ekosistem motor listrik meliputi penyediaan baterai dan aplikasi yang dapat digunakan berbagai merek sepeda motor listrik termasuk motor listrik konversi. Kehadiran BAMS menjadi salah satu upaya mendukung kebijakan pemerintah dalam mencapai nol emisi karbon alias net zero emission (NZE) pada tahun 2060 melalui elektrifikasi kendaraan bermotor.

Beragamnya spesifikasi baterai sepeda motor listrik berbagai merek yang beredar di Tanah Air, menjadi penghalang dalam upaya percepatan adopsi sepeda motor listrik. IBC yang notabene saham mayoritasnya dimiliki oleh Grup MIND ID memiliki langkah inovatif dengan pengembangan ekosistem baterai untuk sepeda motor listrik melalui BAMS.

Nantinya, aneka merek sepeda motor listrik ataupun sepeda motor listrik konversi di Indonesia dapat menggunakan produk baterai dari BAMS. Sekretaris Perusahaan MIND ID, Heri Yusuf mengatakan kehadiran BAMS sangat penting dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Tanah Air.

Indonesia diprediksi akan menjadi peringkat ketiga dunia untuk pasar kendaraan listrik roda dua dengan proyeksi mencapai 2 juta unit EV2W pada tahun 2030 mendatang.

 "MIND ID melalui anggota grup yang menjadi bagian dari pemilik IBC dan terjun langsung dalam mempercepat adopsi kendaraan listrik di Indonesia. Kami terus memberikan nilai tambah untuk Indonesia," ucap Heri. 

2 dari 2 halaman

Hilirisasi Komoditas Nikel

Selain itu, MIND ID pun menjadi yang terdepan untuk urusan hilirisasi komoditas nikel sebagai salah satu bahan penting dalam pembuatan baterai kendaraan listrik. Hilirisasi industri pertambangan nikel yang dilakukan MIND ID yakni melalui pembangunan pabrik peleburan atau smelter feronikel di Kolaka Sulawesi Tenggara.

ANTAM pun membangun smelter feronikel di Halmahera Timur, Maluku Utara. Kapasitas total produksi feronikel kedua pabrik peleburan tersebut mencapai 40.500 ton nikel dalam feronikel (TNi) per tahun.

"Sebagai Holding BUMN Industri Pertambangan, MIND ID terus berkomitmen untuk menggarap proyek hilirisasi. Kami siap mensinergikan dari mulai bisnis hulu melalui beberapa Unit Bisnis Pertambangan (UBP) nikel, hingga hilirisasi industri melalui pengolahannya di pabrik smelter," katanya.

Aktivitas pertambangan nikel anggota Grup MIND ID, PT ANTAM dilakukan melalui UBP yang tersebar di beberapa daerah, seperti UBP Nikel Sulawesi Tenggara yang melakukan aktivitas pertambangan nikel di Pomalaa, Sulawesi Tenggara. Ada pula tambang nikel di Pakal, Maluku Utara dikelola UBP Nikel Maluku Utara, serta tambang nikel di Pulau Gag, Papua Barat yang dioperasikan cucu perusahaan MIND ID, PT Gag Nikel.