Sukses

PTPN IV dan reNIKOLA Kembangkan 4 Pabrik CBG Plant di Sumut

PT Perkebunan Nusantara IV (PTPN IV) menggandeng reNIKOLA Holdings Sdn Bhd untuk RENCANA mengembangkan pabrik Compressed Biomethane Gas (CBG) di Sumatera Utara (Sumut).

Liputan6.com, Medan PT Perkebunan Nusantara IV (PTPN IV) menggandeng reNIKOLA Holdings Sdn Bhd untuk RENCANA mengembangkan pabrik Compressed Biomethane Gas (CBG) di Sumatera Utara (Sumut).

Kemitraan dijalin melalui Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani kedua pihak. Berdasarkan kesepakatan dalam MoU, reNIKOLA akan mendukung PTPN IV untuk menjalankan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).

Di antaranya dengan RENCANA membangun, memiliki, dan mengoperasikan empat unit pabrik CBG (PKS Tinjowan, PKS Pulu Raja, PKS Dolok Sinumbah dan PKS Pabatu). Dalam prosesnya, setiap pabrik akan menggunakan limbah kelapa sawit milik PTPN IV sebagai bahan baku untuk menghasilkan biomethane.

Direktur PTPN IV, Sucipto Prayitno mengatakan, PTPN IV sebagai salah satu anak Perusahaan PTPN Holding yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit, berinsiatif melakukan kerja sama ini, selaras dengan roadmap pengurangan Gas Rumah Kaca (GRK) yang dicanangkan PTPN Group untuk melakukan pengurangan emisi dalam Business As Usual (BAU) kegiatan perkebunan.

Selain itu, juga mendukung program pemerintah terhadap upaya menurunkan emisi GRK 29 persen dari (kemampuan sendiri) atau 41 persen (dengan bantuan internasional) pada 2030 sesuai NDC (Nationally Determined Contribution).

"PTPN IV akan mereduksi emisi methane dari limbah cair kelapa sawit dengan memanfaatkannya menjadi energi baru terbarukan sebesar 377.523 tCO2 hingga tahun 2030,” kata Sucipto, Sabtu (2/9/2023).

 

2 dari 3 halaman

Perluas Praktik ESG

Diterangkan Sucipto, dengan perkembangan terbaru ini, kami berkomitmen untuk terus memperluas praktik ESG kami melalui kerja sama dengan reNIKOLA, yakni melakukan pemanfaatan limbah cair hasil pengolahan kelapa sawit (POME) menjadi biogas termurnikan atau yang disebut Biomethane.

Produksi Biomethane ini dihasilkan dari pengolahan biologis limbah organik melalui proses pencernaan anaerobik. Biomethane ini akan mengurangi efek rumah kaca yang ditimbulkan oleh produksi metana dan menjadi solusi energi ramah lingkungan dan berkelanjutan serta berfungsi sebagai alternatif energi rendah karbon.

Biomethane akan dikompresi ke dalam skid Modul Transportasi Gas (GTM), kemudian diangkut dalam bentuk CBG untuk dijual kepada pelanggan korporasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei.

"Di sana, produk itu akan dimanfaatkan sebagai pengganti bahan bakar gas bumi yang berasal dari fosil. Inisiatif strategis tersebut berfungsi mempercepat proses dekarbonisasi rantai nilai kelapa sawit dalam negeri," terangnya.

Melalui cara ini, PTPN IV berupaya memfasilitasi PT Kawasan Industri Nusantara (KINRA) untuk mengembangkan Sei Mangkei Special Economic Zone (SEZ) sebagai Kawasan Industri Hijau pertama di Indonesia. Pabrik CBG akan berkontribusi mengurangi emisi karbon, mempromosikan praktik berkelanjutan dan menjadi diversifikasi sumber energi Indonesia.

"Selaku Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang perkebunan, kita berusaha menetapkan standar industri agar dapat meminimalkan dampak bisnis terhadap lingkungan melalui penerapan teknologi inovatif pada setiap aktivitas bisnis serta membangun kemitraan strategis dengan para pemimpin industri dan pakar demi mendorong tujuan dekarbonisasi Indonesia," Sucipto menerangkan.

3 dari 3 halaman

Jalin Kemitraan Strategis

Managing Director reNIKOLA, Boumhidi Adel, merasa senang bisa menjalin kemitraan strategis dengan PTPN IV. Menurutnya, ini merupakan proyek pertama reNIKOLA di luar negeri. reNIKOLA sendiri merupakan perusahaan penghasil energi terbarukan murni asal Malaysia yang berkantor pusat di Kuala Lumpur.

reNIKOLA memiliki dan mengoperasikan pembangkit listrik tenaga surya skala besar di Semenanjung Malaysia dengan total kapasitas pembangkit sebesar 178 MWp. Selain solar, perusahaan tersebut juga memiliki beberapa pembangkit listrik tenaga biogas dan mini-hidro. reNIKOLA memiliki target untuk membangun portofolio ET hingga 1GWp yang terdiri dari pembangkit listrik tenaga surya dan non-solar.

"PTPN IV adalah perusahaan pertanian milik negara yang berfokus pada produksi minyak sawit dan memainkan peran penting dalam dekarbonisasi industri minyak sawit di Indonesia," sebut Boumhidi.

reNIKOLA mempunyai tujuan untuk mengembangkan 30 proyek CBG di Indonesia dengan total investasi hingga USD150 juta selama lima tahun ke depan. Melalui proyek CBG, reNIKOLA akan membantu upaya pengurangan dampak perubahan iklim sehingga bisa berkontribusi mewujudkan target Indonesia untuk mencapai 29 persen energi terbarukan pada 2030 mendatang.

"Bagi kami, ekspansi ke Indonesia ini merupakan tonggak penting lainnya untuk memperluas portofolio energi terbarukan kami karena kami berusaha untuk menjadi salah satu pemain terkemuka di industri energi terbarukan di kawasan ini," pungkas Boumhidi.