Sukses

Musim Kemarau, Waspada Kebakaran di Kabupaten Bone Bolango

Kebakaran lahan paling banyak diakibatkan oleh kelalaian masyarakat yang membuang puntung rokok dan membakar sampah sembarangan.

Liputan6.com, Gorontalo - Musim kemarau yang melanda Indonesia khususnya di Kabupaten Bone Bolango (Bonebol), Gorontalo dalam beberapa bulan terakhir, tidak hanya berpotensi mengakibatkan kekeringan. Cuaca ekstrem ini juga berpotensi mengakibatkan kebakaran di beberapa tempat.

Berdasarkan data Dinas Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Satpol PP-Damkar), antara Agustus hingga September telah terjadi 18 musibah kebakaran di wilayah Kabupaten Bonebol.

Dari data tersebut, kasus kebakaran terbagi mulai dari kebakaran lahan hingga kebakaran rumah. Kebakaran lahan paling banyak diakibatkan oleh kelalaian masyarakat yang membuang puntung rokok dan membakar sampah sembarangan.

Semantara itu, untuk kebakaran rumah sendiri kebanyakan diakibatkan oleh arus pendek listrik. Arus pendek listrik juga terjadi disebabkan oleh atap rumah yang begitu panas sehingga rentan membuat kabel terbakar.

Wakil Bupati Bone Bolango, Merlan S Uloli mengatakan, saat ini hampir semua daerah mengalami musim panas yang berkepanjangan. Diprediksi kemarau akan terjadi sampai bulan Oktober nanti.

Ia pun mengimbau kepada ASN dan seluruh masyarakat agar tidak mudah membakar sampah di tengah musim kemarau ini. Sebab, sampah yang terbakar bisa merambah ke dedaunan kering yang bisa memicu kebakaran yang lebih besar.

"Saat ini, kita sedang berada pada musim panas, Saya mengimbau ASN dan masyarakat yang ada di rumah masing-masing untuk tidak mudah membakar sampah," kata Merlan, Senin (4/9/2023).

Dia meminta Dinas Lingkungan Hidup, Pertanahan dan Perhubungan (DLHPP) agar dapat melakukan penyiraman seluruh tanaman dan pepohonan yang ada di sepanjang jalan agar tidak layu dan mati. Karena ketika kering, maka akan mudah terbakar.

"Jika imbauan itu hanya dilakukan via grup media sosial warga tidak akan dengar. Maka saya meminta imbauan ini dipublikasikan oleh camat, kepala desa, dan lurah menggunakan mobil penerangan agar warga bisa mendengarnya," tegasnya.

Begitu juga OPD yang punya tupoksi agar bergerak bersama untuk menjadi duta informasi yang disampaikan kepada masyarakat. Jangan sampai nanti sudah terjadi kebakaran kita bergerak.

"Minimal, mulai saat ini kita antisipasi sedini mungkin kebakarannya," ia menandaskan.

2 dari 2 halaman

Antisipasi Kebakaran Rumah

Mencegah dan mengatasi kebakaran bukan hanya tanggung jawab Dinas Pemadam Kebakaran. Kamu bisa berikan sedikit perhatian mulai dari menjauhkan barang-barang yang mudah terbakar, menggunakan listrik sewajarnya, bahkan membuat jalur evakuasi untuk meminimalisir kemungkinan terjadi musibah kebakaran di rumah.

Berikut adalah beberapa cara sederhana untuk mencegah terjadinya kebakaran di rumah yang sudah dirangkum Liputan6.com

Berhati-hati Ketika Merokok

Bagi kamu yang merokok, tentu harus bisa memastikan abu rokok harus benar-benar padam. Sebab bukan tidak mungkin, kebakaran bisa terjadi dari hal sepele.

Api yang dianggap kecil memiliki dampak yang besar. Jika kamu merokok di rumah, jangan membuang putung rokok sembarangan karena bisa memicu terjadinya percikan api.

Jauhkan Pemantik Api

Salah satu cara lain yang bisa kamu lakukan untuk mencegah terjadinya kebakaran di rumah adalah dengan cara menjauhkan pemantik api ataupun barang yang yang mudah terbakar dari jangkauan anak-anak. Hal ini bukan tanpa sebab karena anak-anak memiliki rasa ingin tahu yang cukup tinggi bahkan tidak jarang untuk tidak peduli dengan bahaya.

Bijak dalam Menggunakan Alat-alat Listrik

Gunakan peralatan listrik sewajarnya dan tidak melebihi beban kapasitas meter listrik di rumah atau apartemen.

Selalu mematikan alat-alat listrik ketika sudah tidak digunakan lagi. Misalnya saat kamu sudah siap tidur, matikan televisi, komputer atau laptop jika memang sudah tidak digunakan lagi.

Pasang Alat Pendeteksi Asap

Smoke detector atau alat pendeteksi asap kini sudah lazim digunakan di rumah atau apartemen. Biasanya, alat ini dipasang di langit-langit dan bekerja dengan sensor.

Jika ada asap dengan intensitas tinggi yang menandakan adanya sumber api tak wajar, alat pendeteksi asap akan mengeluarkan peringatan dan memancarkan air untuk memadamkan api tersebut.