Sukses

Cerita di Balik Viral Bayi 15 Bulan Selamat Usai Digilas Pajero 2 Kali di Makassar

Beruntung bayi tersebut berhasl selamat meski menderuta cedera.

Liputan6.com, Makassar - Sebuah video berdurasi 39 detik viral di berbagai platform media sosial beberapa hari terakhir. Video tersebut memperlihatkan bayi digilas oleh mobil Mitsubishi Pajero Sport sebanyak dua kali.

Dalam video tersebut, mobil jenis SUV itu terlihat dikendarai oleh seorang emak-emak. Ia diduga tak melihat ada bayi yang berdiri di depan mobilnya lantaran bagian depan mobil Mitsubishi Pajero Sport yang memang tinggi dan besar.

Emak-emak tersebut melaju mobilnya lalu menabrak bayi tersebut hingga roda depan kanannya melindas bayi mungil itu. Ia kemudian sempat terlihat berhenti namun kembali menancap gas hingga roda belakang kanan kembali menggilas bayi yang tengah terkapar tersebut.

Belakangan diketahui, insiden tersebut terjadi di Jalan Adhyaksa Baru, Lorong 7, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar. Emak-emak tersebut diketahui bernama Hayati sementara bayi malang berusia 15 bulan itu diketahui bernama Arfandi.

Arni, ibu Arfandi membenarkan ihwal kejadian tersebut. Dia mengaku bahwa Hayati adalah tetangganya sendiri, hanya saja rumahnya beda lorong dengan tempat ia tinggal.

"Iya betul, tanggal 18 lalu kejadiannya. Hayati namanya, dia tetangga, cuman beda lorong," kata Arni, Senin (4/9/2023).

Arni mengaku tak tahu bahwa anaknya digilas oleh mobil yang kendarai tetangganya itu lantaran dirinya sedang mandi. Ia baru panik mencari anaknya setelah mendengar suara tangisan bayi berusia 1 tahun 3 bulan itu.

"Saya tidak tahu karena lagi mandi. Nanti saya dengar dia nangis baru saya lari ke belakang mobil ambil itu anakku," ucapnya.

Arni mengaku kecewa lantaran Hayati berlalu begitu saja, padahal ia nyaris merenggut nyawa Arfandi. Hayati bahkan tak turun dari mobil pajeronya padahal Arni yakin bahwa Hayati sadar telah menggilas anaknya.

"Tidak, dia tidak turun dari mobil. Dia pergi begitu saja," tukasnya.

 

2 dari 3 halaman

Kondisi Bayi 15 Bulan

Tak berselang lama setelah kejadian tersebut, Arni lalu membawa putranya itu ke rumah sakit. Disitulah Hayati baru datang untuk menjenguk, lantaran ia diberi tahu oleh salah seorang kerabat Arni bahwa Arfandi dilarikan ke rumah sakit.

Dokter yang menangani Arfandi kala itu tak melihat ada cedera serius yang dialami oleh bayi 15 bulan itu. Ironisnya Hayati malah meminta Arni membawa Arfandi ke tukang urut sembari menyodorkan uang Rp150 ribu.

"Dia bilang bawa saja pergi urut, nanti dia yang kasih itu orang uang Rp150 ribu. Cuma Rp50 itu satu kali urut," Arni menceritakan.

Beberapa hari setelah pulang dari rumah sakit, Arfandi ternyata baru menunjukkan cedera yang dialaminya. Bagian kaki hingga paha Arfani mulai memerah, memar dan membengkak bahkan hingga ia tak lagi bisa berjalan.

"Tiga hari baru bengkak kakinya, naik di paha, merah. Terus kalau malam menangis terus, biasa sampai subuh. Tak biasa tidur, bangun lagi menangis karena sakit," ucap dia.

Arni mengaku tak punya biaya untuk kembali membawa anaknya itu ke rumah sakit. Ia pun hanya membeli obat pereda nyeri agar anaknya bisa tidur nyenyak di malam hari.

"Saya hanya belikan obat ampicilin sama asam mefenamat. Karena bengkak," akunya.

Ironisnya, hingga saat ini, Hayati yang akrab disapa Ibu Haji oleh tetangganya kini tak lagi bisa dihubungi. Ia menghilang hingga akhirnya Arni memutuskan untuk melaporkan apa yang dialami anaknya ke polisi.

"Terus ibu Haji (Hayati) juga tidak pernah merespon," kata Arni.

3 dari 3 halaman

Langkah Persuasif Polisi

 

Terpisah, Kasat Lantas Polrestabes Makassar, AKBP Amin Toha pun memastikan bahwa pihaknya telah menangani kasus tersebut. Dia memastikan bahwa mobil Pajero yang menggilas Arfandi telah ditahan oleh pihak kepolisian.

"Untuk mobilnya sudah kami tahan," kata Amin kepada wartawan, Senin (4/9/2023) malam.

Amin bilang bahwa pihaknya melakukan upaya persuasif untuk menyelesaikan kasus ini. Polisi pun telah mempertemukan Hayati dan Arni untuk mencari solusi.

"Kita lakukan mediasi, laporan polisi kita lengkapi, kita amankan barang buktinya. Kemudian, dari kedua belah pihak baik korban maupun pelaku sudah ketemu," ungkapnya.

Dia membenarkan bahwa mulanya Hayati sempat berjanji akan bertanggungjawab usai dirinya menggilas Arfandi sebanyak dua kali. Namun belakangan terjadi miskomunikasi hingga Hayati mengganggap permasalahan tersebut telah usai.

"Korban mengalami kelainan atau sakit. Sehingga meminta pertanggungjawaban kepada pelaku. Namun mungkin ada miskomunikasi, tidak terjadi kesepahaman dan korban baru melapor," bebernya.

Dari hasil mediasi tersebut, lanjutnya, Arni pun bersedia damai asal Hayati siap bertanggungjawab. Hayati pun berjanji siap menanggung seluruh beban biaya penanganan medis hingga Arfandi sembuh.

"Kesepakatannya itu, besok anak itu akan dibawah ke rumah sakit. Untuk pelaku, kita belum lakukan pemeriksaan mendetail dan yang bersangkutan ini bertanggungjawab," tandasnya.

 

Simak juga video pilihan berikut ini: