Sukses

Ramai-Ramai Pelajar Tangerang Ikut Konservasi Mangrove

Selain penanaman mangrove, ada pembagian 200 bibit ketapang kencana dan 200 bibit tanaman buah-buahan untuk ditanam di halaman rumah, sekolah dan hutan kota Kabupaten Tangerang.

Liputan6.com, Jakarta - Ratusan pelajar terlibat dalam konservasi mangrove di Ketapang Urban Aquaculture, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang. Perhelatan ini diinisiasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) bersama Pemerintah Kabupaten Tangerang yang juga didukung Pelindo.

Selain penanaman mangrove, ada pembagian 200 bibit ketapang kencana dan 200 bibit tanaman buah-buahan untuk ditanam di halaman rumah, sekolah dan hutan kota Kabupaten Tangerang.

Tujuan dari melibatkan para pelajar ini untuk menanamkan rasa peduli lingkungan sejak dini, dan memberikan pelajaran praktis tentang pentingnya menjaga ekosistem pesisir.

Pada kesempatan ini, Pelindo berkontribusi menyediakan paket peralatan sekolah untuk pelajar SD dan SMP yang ikut dalam kegiatan.

 “Kami berkomitmen untuk terus mendukung inisiatif yang berfokus pada konservasi lingkungan dan pembangunan berkelanjutan,” ujar Department Head Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pelindo, Febrianto Zenny, dalam keterangan tertulisnya, Senin (4/9/2023).

Pada tahun ini, Pelindo mulai melaksanakan rehabilitasi 222 hektare mangrove. Selain lingkungan, pendidikan merupakan satu dari tiga bidang prioritas TJSL BUMN. Kegiatan ini merupakan upaya Pelindo bersama pemerintah dan masyarakat lokal menjaga keanekaragaman hayati serta mengedukasi publik terkait pentingnya ekosistem pesisir bagi Indonesia.

Menurut Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang, Moch. Maesyal Rasyid, pelestarian ekosistem pesisir melalui konservasi dan rehabilitasi mangrove penting bagi lingkungan. Kegiatan ini menjadi benteng alami yang melindungi pantai dari dampak buruk angin kencang, gelombang besar, dan bahkan badai tropis.

"Tanpa perlindungan ini, daerah pesisir di Kabupaten Tangerang rentan terhadap kerusakan dan bencana alam. Karena itu, penting bagi kita ikut berpartisipasi dalam konservasi mangrove," ucapnya.

Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan, Nani Hendiarti, mengatakan, konservasi mangrove di Ketapang Urban Aquaculture merupakan salah satu upaya konkret pemerintah dalam mengatasi perubahan iklim.

Program rehabilitasi mangrove nasional akan terus digalakkan dengan menanam mangrove di lahan yang terdegradasi, mempertahankan mangrove yang masih baik, dan meningkatkan fungsi tanpa merusak seperti mengolah produk turunan mangrove, silvo-fishery dan ekowisata.

“Selain itu, literasi kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga ekosistem kawasan pesisir juga perlu terus ditingkatkan,” tuturnya.